Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jihad Konstitusi Untuk Apa?

16 Mei 2019   18:46 Diperbarui: 16 Mei 2019   19:05 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan memberikan ganjaran Surga itu bukanlah untuk perbuatan sia-sia, kalaupun Jihad harus jelas Jihad untuk apa, membela apa dan siapa, jangan karena orang yang berpolitik kita mati sia-sia.

Yang menjanjikan Surga sendiri belum tentu mencium Surga, karena masuk tidaknya seseorang kesurga itu hak prerogatif Allah, tidak ada yang bisa menjanjikan selain Allah, berpikirlah realistis, jangan beragama seperti kerbau yang dicucuk hidungnya.

Sependek pengetahuan saya, Jihad Konstitusi itu adalah upaya yang dilakukan untuk menegakkan Konstitusi dengan cara Konstitusional, bukanlah dengan cara-cara yang Inkonstitusional.

Sama halnya dengan menegakkan Amar Ma'ruf Nahi munkar, yang harus ditegakkan dengan cara Ma'ruf, bukanlah dengan cara yang munkar.

Jadi kalau ada yang ingin melakukan Jihad Konstitusi dengan cara berbuat makar, itu adalah tindakan yang bertentangan dengan Konstitusi yang ingin diperjuangkan.

Secara substansial apa yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang ingin dicapai, tidak heran kalau pada akhirnya yang terjadi malah tindakan yang koktraproduktif, tidak sesuai dengan apa yang diniatkan.

Ada kesalahan pemahaman tentang Jihad Konstitusi itu sendiri, ketika salah dalam pemahaman maka akan salah pula dengan pelaksanaannya.

Seharusnya orang-orang pintar membuat orang lain menjadi pintar, bukan malah melakukan pembodohan yang terstruktur dan masif, sehingga masyarakat yang fakir pengetahuan semakin fakir dan bodoh, bukan semakin pintar.

Jangan korbankan rakyat di tengah ketidaktuannya, hanya demi kepentingan politik sesaat. Rakyat diprovokasi dengan cara menjanjikan imbalan surga, dengan dalih berjuang dijalan Allah untuk kepentingan agama.

Di bulan yang penuh berkah ini seharusnya rakyat digiring untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah, bukan malah mereka dipecah belah.

Untuk apa mengatasnamakan kedaulatan dan kepentingan rakyat, kalau pada akhirnya yang berdaulat tetap saja elit politik dengan kekuasaannya. Setelah kepentingan mereka tercapai, rakyat pun tetap saja disia-siakan.

Kenapa harus Selalu menempatkan rakyat dalam posisi yang dimanfaatkan kepentingan politik, padahal seharusnya kepentingan politik diupayakan untuk menegakkan kedaulatan rakyat.

Elit politik selalu mengatasnamakan rakyat untuk memperjuangkan kepentingan mereka, tapi begitu mereka berkuasa, mereka Biarkan rakyat tidak berdaulat.

Menjadi rakyat itu harus tetap berpikir realistis, kebutuhan hidup saja tidak mudah untuk didapat, apa lagi Surga. Memangnya Tuhan akan semudah itu memberikan Surga.

Paman Rasulullah Shallallhu'alaihi wassalam saja yang begitu besar peranannya terhadap manusia yang dicintai Allah, dan Rasulullah Shallallhu'alaihi wassalam meminta dispensasi agar pamannya bisa masuk Surga, tetap saja Allah tidak kabulkan.

Kok ada manusia menjanjikan Surga begitu mudah kepada orang lain, kalau memang mudah tentu saja mereka yang menjanjikan tersebut terlebih dahulu masuk Surga, pada kenyataannya tidaklah demikian, mereka cuma mencari mangsa untuk dikorbankan demi kepentingan mereka.

Gunakanlah akal yang dianugerahi Allah Azza wajalla secara bijak, cerna setiap hal yang tidak jelas manfaatnya, jangan mau dimanfaatkan orang lain hanya demi kebutuhan sesaat, gunakan keimanan sebagai radar untuk mendeteksi setiap niat jahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun