Lebih separuh abad perjalanan,
aku baru sampai pada memperbaiki sujudku.
Belum lancang untuk mengatakan, sedang mempersiapkan
akhiratku.
Perjalanan yang tersisa,
akupun tak tahu,
masih berapa panjang.
Kadang aku merasa seperti orang beriman,
tapi aku tidak meyakini.
Kadang merasa seperti berislam,
tapi prilaku tidak islami.
Kadang aku bersongkok,
tapi pikiranku selalu bengkok.
Aku sendiri aneh dengan pikiranku
yang tidak mengenal cara kerja Tuhan. Aku merasa paling alim sedunia, seketika Tuhan membuka semua, ternyata aku lebih hina dari mahluk yang Paling Hina.
Ketika aku mengaku sebagai pembela Agama,
seketika Tuhan pun memperlihatkan semua,
bahwa aku tidak seperti dalam pandangan sesungguhnya,
aku hanyalah seonggok daging yang tak berguna.
Pada usia yang tersisa,
aku masih belum apa-apa,
masih belum menjadi siapa-siapa, belum berbuat banyak
untuk orang-orang tercinta.
Betapa hinanya aku,
jika sampai tutup usia,
aku belum berbuat apa-apa.
Jakarta, 10052019
Ajinatha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H