Bisa saja demikian, karena komitmen awalnya bergabung dalam koalisi memang seperti itu. Kalau pada Pilpres 2014, PKS berkoalisi secara permanen dengan Gerindra, sehingga ketika satu persatu Partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, pindah gerbong ke Koalisi Indonesia Hebat, karena Prabowo-Hatta kalah.
Untuk kali ini sepertinya PKS mulai berhitung soal untung ruginya berkoalisi dengan Gerindra, karena banyak janji yang masih menggantung dan belum ada realisasinya. Dijanjikan kursi DKI 2 sampai sekarang belum ada kejelasannya.
Dalam penyusunan Kabinet Sementara Prabowo-Sandi pun tidak terlihat ada kader PKS yang menjadi Prioritas. Secara politik hal seperti itu memang tidak mengenakkan, ada didalam Koalisi namun tidak diperhitungkan peranannya. Yang malah mendapatkan porsi malah Ormas yang tidak terlalu jelas status politiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H