Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kode Keras PKS Tidak Ada Lagi "Ganti Presiden"

5 Mei 2019   08:29 Diperbarui: 5 Mei 2019   08:38 1852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari segitu menggebunya PKS mengangkat tagar #2019GantiPresiden, tiba-tiba melemah dan akhirnya mengharamkan tagar tersebut. Mardani Ali Sera menganggap tagar Ganti Presiden sudah tutup buku.

Kode keras yang diberikan Mardani tersebut sebagai sebuah sinyal kekalahan, bukanlah cuma menandakan masa Kampanye sudah selesai. Ada pesimisme juga sekaligus harapan baru sepertinya.

Seperti yang dilansir Detik.com, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta dua kubu, baik dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berhenti adu argumen. Menurutnya, masa kampanye sudah selesai, tak perlu saling sahut lagi.

"Contoh nih saya dikenal penggagas hashtag 2019GantiPresiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Sekarang apalagi, sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal," ujar Mardani.

Saya tidak tahu seperti apa kontrak politik PKS dengan Gerindra, apakah masih berupa koalisi permanen, atau kontrak politiknya hanya sebatas masa Pilpres saja. Kalau PAN dan Demokrat kontrak politiknya hanya untuk selama Pilpres, kalau Jokowi menang, maka mereka bebas menentukan arah politik Partai selanjutnya.

Saya pernah memprediksi kalau Prabowo dan Gerindra pada akhirnya akan ditinggal sendiri, itu kalau Prabowo-Sandi ternyata kalah. Karena gejala kearah sana sudah mulai terlihat, satu Persatu Partai yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur, mulai berhitung langkah baru.

Dalam politik hal seperti itu adalah biasa, karena memang tidak ada pertemanan dan permusuhan yang abadi dalam politik, yang ada adalah kepentingan yang abadi.

Memang mereka yang tergabung dalam Koalisi Adil Makmur tidak akan meninggalkan koalisi sekarang, mereka tetap akan fight sampai akhir perhitungan suara, dan sampai diketahui siapa yang memenangi Pilpres.

Kalau Prabowo-Sandi yang memenangi Pilpres 2019, pastinya mereka akan tetap berada dalam Koalisi Adil Makmur, tapi jika pasangan Jokowi-Ma'ruf yang memenangi Pilpres, maka mereka pun akan keluar dari koalisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun