Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkuasa dengan Paksa

28 April 2019   16:25 Diperbarui: 28 April 2019   16:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah kuhapus kata kalah dalam kamus, aku hunus keharusan menang dengan cara apapun untuk menolak kekalahan.

Aku tak lagi peduli apa itu konstitusi, meski berkali-kali aku ucapkan politik haruslah dijalankan dalam koridor Konstitusi.

Aku sudah lupa apa yang aku ucapkan, karena kekuasaan sudah didepan mata, aku sudah merasakan tanda-tanda kemenangan walaupun cuma sekedar rasa.

Sudah capek aku deklarasikan kemenangan, sudah capek aku hadapi pertarungan, bagiku politik bukan lagi soal baik dan buruk.

Politik adalah soal menang dan kalah, maka aku akan lakukan apa saja untuk mempertahankan kemenangan, karena waktuku sudah habis.

Aku sudah narasikan kecurangan, kalah berarti mati, aku harus tanpa hati untuk merebut kemenangan, meskipun aku harus mati.

Sudah kuhapus kata kalah dalam kamus, kata menang aku hunus dalam hitungan langkah sejurus, lawan harus aku kalahkan dengan menghilangkan kawan.

Sudut jalan sunyi 28042019
Ajinatha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun