Pidato Prabowo di di Stadion Kridosono, Yogyakarta, (8/4/2019) menjadi viral Di media sosial, dimana saat pidato dengan semangat berapi-api, Prabowo sempat memukul podium untuk memperlihatkan aksen kemarahannya dengan kata-kata kasar. Ini salah satu kekeran verbal yang dilakukan Prabowo dalam Kampanyenya.
Kekerasan verbal lainnya yang dilakukan Prabowo saat Kampanye di Yogyakarta, Prabowo menyebut, BUMN-BUMN telah dirampok. Prabowo menyebut, segudang bukti ada di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah mengumumkan ribuan temuan tetapi tidak ada tindak lanjut. "Mana buktinya? Ndas-mu," kata Prabowo. Lihat sini
Kritik Prabowo terhadap prilaku korup elite politik sebetulnya sangat konstruktif, hanya saja gaya penyampaiannya sangat verbalistik, sehingga sesuatu yang konstruktif malah tertutupi oleh sikapnya yang verbalistik.
Bisa difahami, bahwa itu adalah gaya komunikasi khas Prabowo, menurut Amien Rais, Prabowo memiliki aura kepemimpinan Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Tomo.
Terus Prabowo dipanggilnya apa dong.? Bung Prab, Bung Bowo, atau Bung Wowo. Terserah aja mau panggil apa, yang penting Prabowo harus seperti Prabowo, tidak perlu menjadi seperti siapapun. Dia harus mampu menjadi dirinya sendiri, yang katanya Patriotik dan Nasionalis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H