Kepemimpinan yang begitu sudah "Old School," sudah tidak jamannya lagi. Kalau kepemimpinan itu diterjemahkan sebagai sebuah kekuasaan, hasilnya akan seperti itu. Tapi sejatinya, kepemimpinan itu adalah Melayani, bukanlah untuk mencari polperitas dengan menonjolkan diri.
Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), pasca Debat Capres Keempat kemarin, cuma 2,9 responden yang mengalihkan dukungannya. Jadi artinya Debat Capres kemarin itu tidak terlalu berdampak pada pilihan politik masyarakat.
Peneliti LSI Albi Alfaraby mengatakan, hanya sedikit responden yang mau mengubah pilihan politiknya usai menonton debat. LSI awalnya mengukur berapa banyak jumlah responden yang menonton debat. Hasilnya, dari seluruh responden yang berjumlah 2.200 orang, hanya 50,6% yang mengaku menonton debat antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Lalu dari jumlah itu, LSI kembali mengukur apakah responden akan mengubah pilihan politiknya usai menonton debat. "Hasilnya, hanya 5,8% yang mengaku mengubah pilihan politiknya, atau hanya 2,9% secara populasi," kata Albi saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Rabu (30/1).Â
Apakah dari 2,9% yang mengalihkan dukungannya kepada Prabowo-Sandi,? Ternyata tidak juga. Totalitas Prabowo dalam Debat Keempat kemarin, tidak mempunyai pengaruh yang Luar biasa bagi pemilih, Karena memang tidak semua Undecided Voters nonton acara Debat tersebut.
Bisa jadi, sehabis nonton Debat tersebut mereka malah takut memilih Prabowo yang terkesan sangat militeristik. Mari kita simak dari 2,9% itu seperti apa penjelasan selanjutnya.
Jumlah 2,9% itu, lanjut Albi, bisa dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, dari belum menentukan pilihan menjadi memilih calon. Kedua, dari memilih calon menjadi tidak memilih calon. Ketiga, dari memilih Prabowo-Sandi menjadi memilih Jokowi-Ma'ruf. Keempat, dari memilih Jokowi-Ma'ruf menjadi memilih Prabowo-Sandi.
Jadi bagi pendukung Prabowo yang menyukai ketegasan ala militer, mungkin akan tetap mendukung Prabowo-Sandi, tapi yang tidak menyukai sikap Prabowo yang militeristik, bisa saja tidak jadi mendukung, bisa juga mengalihkan dukungannya.
Sumbe: kontan.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H