Sebagai Mantan TNI, Prabowo berani mengatakan Pertahanan kita lemah, dia mengakui dirinya lebih TNI dari TNI itu sendiri. Ini cara Prabowo menaikkan pamornya, dia ingin memperlihatkan diri sebagai superhero dihadapan publik, mungkin diantara pemirsa Debat tersebut ada senior-seniornya Di TNI, dan sangat faham kapasitasnya selama Di TNI.
Mustahil kalau Prabowo tidak tahu, bahwa tentara kita merupakan yang terbaik di Asia tenggara, dan berada diurutan ke 15 diperingkat dunia, itu artinya tentara kita mempunyai reputasi yang cukup bagus, dengan demikian tidak bisa dibilang Pertahanan kita lemah.
Prabowo sempat marah dengan penonton Debat yang dibagian pendukung 01, karena saat dia sangat emosional mengatakan Pertahanan kita lemah, penonton tersebut tertawa, Prabowo marah, keluar karakter aslinya.
Malam tadi, Prabowo tampil sesuai aslinya, bukanlah kemasan The New Prabowo, sehingga karakternya yang meledak-ledak, ditampilkannya secara apa adanya. Sebagai seorang Patriot yang Nasionalis, dia ingin memperlihatkan bahwa dia sangat concern dengan keadaan Republik ini.
Tapi, kemarahannya didalam Debat tersebut bisa menjadi preseden buruk bagi citra dirinya sebagai seorang pemimpin, bagi orang-orang yang ada dilingkarannya, bisa jadi itu merupakan hal-hal yang dihadapi dalam keseharian.
Prabowo sangat pengalaman sepertinya menghadapi orang-orang bermental Asal Bapak Senang (ABS), Karena di Era Orde Baru, dia cukup kenyang menghadapi orang-orang seperti itu. Prabowo sempat mengingatkan Jokowi, bahwa banyak orang-orang ABS disekitar Jokowi, sepertinya Prabowo menyindir orang-orang yang ada disekitarnya sekarang ini.
Dalam tulisan ini saya tidak untuk memberikan penilaian siapa yang menjadi pemenangnya, saya hanya ingin mengatakan, secara umum materi Debat Keempat tadi malam, sudah dieksekusi Jokowi. Komitmen terhadap ideologi pancasila, Jokowi sudah mempertarunkan jabatannya untuk membubarkan HTI, ormas anti Pancasila dan demokrasi.
Pertahanan, Laut, darat dan Udara dia sudah memberikan bukti bukan sekedar janji dan wacana. Pemerintahan dan hubungan Internasional juga demikian. 4,5 tahun adalah waktu yang singkat, tapi dengan waktu yang singkat tersebut dia mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal, wajar kalau diapresiasi. Satu hal yang menarik dari Jokowi tentang Pemerintahan Dilan, mungkin dilanjutkan maksudnya.
Alhasil, tadi malam saya seperti menonton Debat dua kutub yang berbeda, Jokowi dengan ketenangannya mampu menguasai keadaan, dan mampu mengeksekusi semua materi dengan baik, dikutub lain, Prabowo dengan temperamen tinggi, memperlihatkan bobot yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H