Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Drama Strategi Survei Elektabilitas Versi Litbang Kompas

27 Maret 2019   22:03 Diperbarui: 27 Maret 2019   22:09 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ChartaPolitika

Litbang Kompas penuh kehati-hatian dalam merilis hasil surveinya, sampai-sampai perlu memuat headline "Rapat Umum Menentukan," artinya, hasil Survei tersebut dirilis bukan atas dasar kepentingan personal, dan hal itu kebijakan standar yang berlaku dikalangan media, jadi bukanlah keputusan pimpinan redaksi.

Litbang Kompas memastikan institusinya tidak memiliki kecenderungan terhadap pasangan calon tertentu dalam melakukan survei.

Hal itu disampaikan peneliti Litbang Kompas Toto Suryaningtyas saat acara diskusi bertajuk "Analisis Hasil Survei: Mengapa Bisa Beda?", di Upnormal Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).

Apa yang disampaikan Toto ini sebetulnya mempertegas tentang independensi para peneliti yang terlibat didalam survei Litbang Kompas. Jadi kecurigaan adanya politisasi dalam hasil Survei yang dirilis Litbang Kompas, tidaklah mengandung kebenaran.

Kalau hasil survei Litbang Kompas berbeda dengan hasil survei lembaga survei lainnya, jelas banyak faktor yang menyebabkannya. Secara metode bisa saja sama, tapi dalam pengolahan data pastinya masing-masing lembaga mempunya perhitungan yang berbeda, yang perlu diingat adalah, Litbang Kompas bukanlah seperti lembaga survei pada umumnya, secara basic sangat berbeda.

Hasil survei Elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres, yang dirilis lembaga survei pada dasarnya sama saja, hanya merupakan hasil prediksi yang memperhitungkan kalau Pilpres berlangsung disaat hasil Survei dilakukan, dan itu akan berbeda dengan hasil akhir saat pemilihan yang akan dilangsungkan pada 17 April 2019 yang akan datang.
 
Kalau melihat Ekstrapolasi Elektabilitas Capres dan Cawapres, dari tiga hasil survei yang diliris seperti dibawah ini, semua memprediksi Jokowi-Amin menang, tapi semua kembali kepada pendukungnya. Hasil ini hanyalah prediksi akhir, bisa saja berubah nantinya, dan tidak sesuai dengan gambaran ini.

Sumber: ChartaPolitika
Sumber: ChartaPolitika

Jadi sebetulnya kegalauan terhadap dramatisas hasil Survei Elektabilitas versi Litbang Kompas, hanyalah disebabkan oleh kekuatan kata-kata yang dinarasikan dalam hasil survei yang dirilis. Pada kenyataannya, Jokowi-Amin tetap saja adalah pemenangnya. Itulah hebatnya Kompas, dan itu yang membuat hasil surveinya terasa berbeda.

Yang menentukan siapa pemenangnya adalah Anda, dan masyarakat yang Ikut memilih. Kalau Anda ingin Pilihan Anda yang menjadi Pemenang, maka Anda harus hadir di TPS dan memilih Jagoan Anda. Kalau Anda sendiri tidak Ikut memilih, bagaimana mungkin Jagoan Anda akan menang.

Ingat kehadiran Anda di TPS pada tanggal 17 April 2019 yang akan datang, sangat menentukan masa depan Bangsa dan negara kedepan. Kalau Anda tidak melaksanakan hak Anda sebagai warga negara, maka perubahan yang Lebih baik terhadap bangsa dan negara ini tidak bisa diharapkan. Indonesia Maju, Andalah yang menentukan, ikuti semua aturan Dalam pemilihan, menangkan Jagoanmu, Indonesia Maju.

Sumber :
1. https://nasional.kompas.com/read/2019/03/20/05391211/survei-litbang-kompas-elektabilitas-jokowi-maruf-492-persen-prabowo-sandiaga
2. https://nasional.kompas.com/read/2019/03/26/18300991/litbang-kompas-tegaskan-hasil-surveinya-tak-terpengaruh-pilihan-politik-ke?utm_campaign=Dlvrit&utm_source=Facebook&utm_medium=Social

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun