Ditemukannya uang ratusan juta rupiah didalam ruang kerja Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin (LHS), saat penyidik KPK menggeledah ruangan yang sebelumnya sempat disegel, tentunya akan memunculkan dugaan, apakah LHS ikut 'Makan Nangka,' atau cuma 'kena getahnya.'
Sebagai seseorang yang dikenal 'Bersih,' sebagaimana juga ayahnya, KH. Syaifuddin Zuhri, yang mantan Menteri Agama, di era Soekarno, tentunya membuat publik bertanya, apakah LHS juga ada dalam pusaran kasus OTT Rommy. Hampir mustahil rasanya kalau LHS tidak mencium ada hal yang tidak beres didalam Kementriannya.
Seperti halnya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, yang sudah mencium keganjilan yang terjadi di Kemenag. Seorang pengacara senior, Kamal Firdaus juga sudah mencium adanya ketidakberesan didalam Kementrian yang dipimpin oleh LHS.
Sebagai seseorang yang kenal dekat dengan LHS, Kamal Firdaus pun sudah pernah mengingatkan, baik via Surat, maupun via WhatsApp, namun tidak direspon sama sekali, menurutnya kalau saja LHS saat itu mau merespon apa yang sudah diingatkannya, dia sangat yakin tidak akan terjadi kegaduhan di Kemenag.
Seperti yang dituliskan Kamal Firdaus dilaman Facebook-nya, yang mana dia sangat menyayangkan baik LHS mau pun Rommy tidak mau menerima masukan dari rakyat biasa, padahal apa yang disampaikan harusnya bisa menjadi koreksi yang bermanfaat bagi institusi yang dianggap sangat mulia bagi masyarkat.
Mengingat hal-hal yang menyangkut jabatan petinggi dilingkungan Kemenag, adalah domain dari Menteri Agama, bukanlah domain bawahan atau pun stafnya. Kok justeru Rommy yang merupakan orang diluar Kementrian agama, bisa memiliki kewenangan, dan bisa dengan mudah ikut campur Dalam pengisian jabatan di Kemenag.
Kalau sampai hal itu terjadi, maka dugaan Mahfud MD dan Kamal Firdaus terhadap LHS sebagai orang yang bersih, menjadi meleset. Secara pribadi saya berharap LHS tetap bersih, jangan sampai LHS mengulangi kesalahan yang sama, yang pernah dilakukan oleh Menteri agama sebelumnya, yang juga Ketua Umum PPP, Syuryadharma Ali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H