Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Andi Arief yang Nyabu, Jokowi yang Disalahkan

4 Maret 2019   22:26 Diperbarui: 5 Maret 2019   03:20 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waketum Gerindra Arif Poyuono harus bongkar data pemberantasan narkoba di era pemerintah Jokowi, supaya terbiasa bicara menggunakan data.

Seperti yang dilansir Detik.com, Wasekjen Demokrat Andi Arief ditangkap karena terseret kasus narkoba. Waketum Gerindra Arief Poyuono justru menyalahkan Presiden Joko Widodo.

"Andi Arief cuma jadi korban kegagalan pemerintah Joko Widodo dalam pemberantasan narkoba di Indonesia," ungkap Arief Poyuono kepada wartawan, Senin (4/3/2019).

Kalau menurut saya, Andi Arief tersangkut penggunaan narkoba, itu efek dari lingkungan pergaulannya, juga tekanan politik untuk memenangkan jagoannya. Dia pikir narkoba bisa dijadikan buat pelarian dari semua tekanan tersebut.

Boleh dong saya berasumsi seperti itu, Arif Poyuono aja bisa mengaitkan rusaknya integritas Andi Arief dengan Presiden Jokowi, masak saya gak boleh mengaitkan dengan bobroknya lingkungan pergaulannya politisi di sekitar Andi.

Bisa saja Andi Arief menjadi pintu masuk bagi kepolisian untuk menyelidiki pemakaian narkoba dilingkungan politisi. Gaya hidup yang membuat politisi terperosok dalam Kasus penyalahgunaan narkoba.

Awalnya sih biasanya main perempuan, bagi sebagian orang yang pergaulannya seperti itu, main perempuan Satu paket dengan pemakaian narkoba, khususnya sabu. Ini sih sudah menjadi rahasia umum, dan prilaku ini turun temurun dikalangan politisi.

Arif Poyuono harusnya tahu, seperti apa pemberantasan narkoba di era Jokowi, sudah berapa banyak Bandar narkoba yang dihukum mati. Pemerintah sebelumnya juga Bandar narkoba dihukum mati, namun sayangnya ada juga yang diberi grasi.

Memang pemberantasan narkoba di Indonesia tergolong sulit, terutama dalam penerapan hukumnya. Hukuman mati yang dilakukan bagi Bandar narkoba, dianggap sebagai pelanggaran HAM, dan bahkan menjadi sorotan Internasional.

Inilah yang dinamakan, "Buruk Rupa cerminan dibelah." Prilaku sendiri Buruk, pemerintah yang disalahkan. Politisi menggunakan narkoba, sebetulnya bukanlah sesuatu yang wajar, sangatlah tidak patut, apalagi politisi sekarang ini sudah menjadi public figure.

Selevel Andi Arief, harusnya tahu mana yang baik dan mana yang Buruk. Andi Arief pernah menuduh Faisal Assegaf menggunakan narkoba, hanya karena melihat cuitan FA yang sangat berani dan vulgar.

Masyarakat pun mempunyai anggapan yang demikian terhadap Andi, Karena cuitannya di Twitter sangatlah tidak beradap, kata-katanya sangat kasar dan vulgar, tidak ada sama sekali cerminan intlektual seorang politisi Dalam cuitannya.

Sekali lagi saya Mau bilang, sebaiknya Arif Poyuono, dalam mengeluarkan pernyataan dilengkapi dengan data. Supaya politisi sekaliber dia tidak cuma megeluarkan pernyataan, namun tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kalau cuma begitu aja sih, tukang becak aja kali juga bisa lebih Bagus dari Arif Poyuono.

Sumber: detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun