"Banyak ulama menulis buku untuk menolak klaim kitab suci itu fiksi ala Thaha Husein ini, seperti Grand Syekh Al-Azhar. Yang menarik, di Indonesia justru sebagian figur yang ditokohkan umat justru berusaha mentakwil dan mencari pembenaran ungkapan kitab suci itu fiksi," sambungnya.
Memanglah sebagai seorang muslim tetap harus beragama dengan berakal Sehat, dan tidak memahami Agama secara taklik Buta. Landasan keimanan yang didasari pengetahuan pun harus seimbang, namun mempercayai pernyataan RG secara membabi Buta pun bagi seorang muslim jelas akan merusak keimanan.
Secara pijakan berpikirnya saja sudah berbeda, RG hanya semata berlandaskan akal dan pikiran juga pengetahuannya, sementara sebagai seorang Muslim, kita tetap berpikir berlandaskan Al Qur'an dan hadits, yang mana kandung isinya wajib dipercaya atas dasar Iman. Satu hal lagi, RG itu mahkluk yang tidak bertuhan, Tuhannya hanya akal dan pikirannya, bisa jadi dia percaya kalau dia hadir dimuka bumi ini bukanlah atas campur tangan Tuhan.
Sumber :Â Viva
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H