Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo di Antara Kebocoran Anggaran dan Skandal "Panama Papers"?

7 Februari 2019   20:58 Diperbarui: 8 Februari 2019   01:00 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak kontradiktif rasanya sikap yang diperlihatkan Prabowo, juga Sandiaga Uno. Dalam kampanye keduanya seringkali ingin memperlihatkan sikap moral dan rasa kepeduliannya terhadap negara, tapi sebaliknya perbuatan keduanya sangat bertentangan dengan kenyataan.

Prabowo menduga ada kebocoran keuangan negara sebesar 25%, dia menduga kebocoran tersebut disebabkan oleh adanya mark up anggaran proyek. Dari pernyataan ini bisa dilihat sikap moral seorang Prabowo, demikian juga Sandiaga yang sering melontarkan pernyataan yang kontroversial, dan seolah-olah negara ini sudah salah dikelola.

Menanggapi pernyataan tersebut, Jubir Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan awalnya bicara soal narasi anggaran bocor yang dianggapnya sudah berulang kali disampaikan Prabowo.

"Soal bocor anggaran ini kembali diulang-ulang sama Capres 02 ini. Pertanyaannya, kemanakah anggaran yang bocor itu dilarikan? Ada berbagai modus untuk menyembunyikan dana haram tersebut, salah satunya dengan menyimpannya di negara-negara yang menjanjikan tax haven atau suaka pajak," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/2/2019) kepada Detik.com

Pernyataan Ace ini jelas menyinggung terdaftarnya nama Prabowo dan Sandiaga Uno di Panama dan Paradise paper. Dia kemudian menyinggung soal Mutual Legal Asisstance (MLA) Indonesia-Swiss yang disebut Ace mengingatkan dirinya tentang dokumen Panama Papers dan Paradise Papers.

Kedua dokumen itu disebutnya berisi nama-nama tokoh dunia yang mendirikan perusahaan cangkang di negara tax havens dengan tujuan menghindari pajak.

"Panama Papers terkait firma hukum Mossack Fonseca di Panama, yang melibatkan nama-nama besar termasuk disebut-sebut nama Sandiaga Uno. Sedangkan Paradise Papers bersumber dari firma hukum Appleby di Bahama yang juga didalamnya disebut-sebut nama Prabowo Subianto. Modus dan motif keduanya hampir sama," ujar Ace kepada Detik.com.

Dari perihal diatas, jelas perlu dipertanyakan Legitimasi moral Prabowo-Sandiaga, seharusnya sebagai seorang pengusaha yang Cinta tanah air, dan juga sekarang merupakan Capres dan Cawapres, bukankah seharusbnya ikut mensejahterakan masyarakat lewat pajak yang dibayarkan, bukan malah menyembunyikan usahanya demi untuk menghindari pajak dan sistem hukum yang berlaku.

Kalau apa yang disampaikan Ace diatas mengandung sebuah kebenaran, maka sikap dan prilaku Prabowo-Sandiaga sebagai pebisnis, sangat bertentangan dengan ucapan-ucapannya selama dalam masa kampanye, dimana keduanya seakan-akan peduli kepada negara dan bangsa ini, tapi sebaliknya tidaklah sesuai dengan kenyataannya.

Seorang Calon Presiden dan wakil Presiden, haruslah bersih dari segala tindakan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Mungkin saja Prabowo-Sandiaga tidak terlibat tindak pidana hukum, Namun, Ace mengatakan pendirian perusahaan cangkang di luar negeri diduga berkaitan dengan upaya menghindari sistem hukum di Indonesia tertutama terkait pajak hingga korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun