"Seorang pemimpin adalah dia yang mengetahui, memutuskan, dan menunjukkan jalan keluar dari masalah yang ada." ~ John Maxwell
Pemimpin bukan cuma memimpin orang-orang yang menjadi bawahannya, tapi juga harus mampu memberikan jalan keluar (Problem Solver), dari permasalahan yang dihadapi. Prinsip ini pun berlaku dalam memimpin keluarga, karena setiap permasalahan yang dihadapi dalam rumah tangga, adalah tanggung jawab kepala keluarga.
Siapa bilang menjadi kepala keluarga itu mudah, banyak orang yang gagal dalam memimpin rumah tangga, itulah sulitnya menjadi kepala rumah tangga. Menjadi kepala rumah tangga itu dituntut Kecerdasan yang komplit. Antara Kecerdasan Intlektual, Kecerdasan Emosional, juga Kecerdasan Spiritual harus seimbang.
Mana bisa memimpin rumah tangga dengan mengedepankan ego, tanpa memiliki kepedulian dan tenggang rasa terhadap keluarga. Makanya banyak pemimpin negara yang Sukses, dimulai dari kesuksesannya dalam memimpin keluarga, begitu juga sebaliknya.
Sukses dalam pengertian, mampu menjaga keharmonisan keluarga, dan mampu mencerdaskan keluarga, sesuai dengan kebutuhan, dan yang terpenting, mampu memimpin keluarga dalam menjaga Akhlak dan prilaku keluarga yang baik, sehingga memberi manfaat bagi orang banyak.
Banyak orang takut berkeluarga hanya karena menghindari tanggung jawab yang besar, dan takut tidak mampu menselaraskan pikirannya dengan keluarga yang dipimpin. Padahal prinsip berkeluarga utamanya adalah menyatukan perbedaan, menjadikan perbedaan sebagai sebuah kekuatan.
Memimpin keluarga sangat dibutuhkan kedewasaan, begitu juga dalam memimpin negara. Tidak mendahulukan ego pribadi Demi untuk kepentingan bersama. Banyak kepala negara gagal, karena tidak mampu mengelola Kecerdasannya, sehingga hilang kedewasaannya dalam memimpin, yang diutamakan adalah ego personal.
Seorang pemimpin harus memiliki kepribadian, kepribadian tersebut lahir dari sikap jujur dan apa adanya. Tidak merekayasa dirinya untuk berkepribadian seperti orang lain, sangat bangga dengan Karakter yang sudah dimilikinya sendiri, dan tidak berusaha mengindentikkan dirinya dengan orang lain.
Bagaimana seorang pemimpin mau menjadi penyelesai masalah, kalau dia sendiri justeru banyak menciptakan masalah. Yang seperti ini biasanya sangat mudah lari dari tanggung jawab, dan cenderung menyalahkan orang lain sebagai sumber masalah.
Jangan anggap remeh Kepemimpinan didalam rumah tangga, karena ujian seorang calon pemimpin, awalnya adalah dari memimpin rumah tangga. Kegagalan dalam memimpin rumah tangga sangat bisa dijadikan indikator kegagalan dalam memimpin apa pun nantinya. Memang terlihat sepele, tapi seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab, sangat tahu seninya memimpin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H