Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengalahkan Diri Sendiri

4 Januari 2019   08:01 Diperbarui: 4 Januari 2019   08:13 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Betapa sulitnya mengajak diri ini kejalan kebaikan, padahal sangat ngerti dan faham apa yang dilakukan banyaklah menuju kesesatan. Sangat berat dan sulit melangkahkan kaki ke Mesjid, padahal sudah tahu kalau sebaik-baiknya sholat itu di Mesjid, sholat berjama'ah.

Bukan hanya itu saja, sangat berat melawan hati ini untuk tidak terus bermaksiat terhadap Allah, begitu beratnya godaan untuk senantiasa mengikuti keinginan Hawa nafsu, sehingga lebih banyak mengerjakan hal-hal yang mudharat ketimbang yang memberikan banyak manfaat.

Padahal semua aku tahu itu adalah salah, itu tidak sesuai dengan fitrah, namun lagi-lagi aku kalah, kalah dalam mengalahkan diriku sendiri. Sedikit sekali dalam satu hari aku melakukan kebaikan, sedikit sekali aku punya rasa kepedulian antar sesama, sehingga adabku terhadap tetangga dan orang-orang disekitarku pun kurang elok rasanya.

Sering aku merenungi hal ini, aku tahu kalau kedekatan seseorang terhadap Tuhannya Akan sangat mempengaruhi Akhlak dan Prilakunya dalam keseharian, tapi aku hanya sekedar tahu, aku tidak pernah berusaha untuk melakukan apa yang aku ketahui sebagai sebuah kebaikan.

Coba tolong aku, agar aku bisa kembali kejalan yang di Ridhoi-Nya, menjadi ummat yang senantiasa patuh dan taat kepada perintah dan larangannya. Aku sudah capek dengan segala situasi dan kondisi kehidupan yang aku jalani saat ini, tidak ada kebahagiaan dan keberkahan yang aku terima. Katakan apa yang harus aku lakukan.

Itulah sebuah pesan di WathsApp yang aku terima dari Seorang sahabat baikku. Aku tidak bisa membantu memberikan solusi yang berarti, karena apa yang aku fahami tidak lebih dari yang dia fahami. Pengetahuanku tentang hal-hal yang bersifat spiritual tidaklah lebih baik dari dia, jadi apa yang menjadi persoalan yang dihadapinya, menjadi bahan renungan bagiku.

Lama aku baru bisa membalas pesannya tersebut, karena memang aku tidak mampu memberinya nasehat. Jangankan menasehatinya, menasehati diriku sendiri saja aku belum mampu. Cuma aku pernah dengar dari orang-orang bijak, hal yang tersulit dilawan dimuka bumi ini adalah melawan diri sendiri, melawan Hawa nafsu.

Perang terbesar adalah perang melawan Hawa nafsu. Hal yang terberat yang dihadapi manusia adalah melawan kekuasaan yang ada didalam diri. Manfaat terbesar dari puasa selama satu bulan penuh itupun bukan cuma kemampuan menahan lapar, tapi kemampuan menahan dari godaan Hawa nafsu.

Cuma itulah yang aku bisa sampaikan sama sahabatku tersebut. Aku juga suruh dia untuk mencari seorang guru, yang memang mempunyai ilmu yang mumpuni, agar dia benar-benar mendapat solusi yang terbaik dari persoalan yang dihadapinya. Ikhtiar dengan niat yang baik In Sha Allah Akan diberikan petunjuk oleh Allah Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun