Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membeli untuk Gaya Hidup?

28 Desember 2018   06:59 Diperbarui: 28 Desember 2018   07:06 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Pixabay.com

Jika hidup mau selamat, kita harus cermat, cermat menyikapinya, cermat juga dalam memilih hal yang bermanfaat.

Contoh lainnya, Pulan penghasilannya dalam 1 bulan sebesar 5 juta Rupiah. Untuk menutupi kebutuhan yang sewajarnya, uang sebesar itu cukup buat hidup selama 1 bulan. Namun karena tuntutan gaya hidup, Pulan harus punya motor sport, sebagai perlambangan peningkatan tarap hidup.

Beli cash tentu tidak mungkin, mau tak mau Pulan ambil kredit motor, yang tanpa disadari hal itu akan mengurangi biaya kebutuhan hidup yang tadinya cukup. Dengan demikian memunculkan problem baru dalam keluarganya. Dikejar tagihan tiap bulan membuat dia tidak tenang, akibat pelampiasannya adalah keluarga dan orang-orang disekitarnya, dan bahkan akhirnya menyalahkan keadaan.

Kembali kepertanyaan diatas, apakah kita membeli sesuatu karena merasa mampu, atau memang mampu. Kalaupun mampu, apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut. Apakah kalau barang tersebut tidak Kita beli, maka kita akan mati. Seberapa pentingnya barang tersebut buat hidup Kita.?

Hidup tidak seperti menggantang asap, pandai-pandailah meniti buih. Pandailah menarik benang dalam tepung, agar tepung tidak tumpah. Berapapun penghasilan, kalau cuma untuk memenuhi gaya hidup, tidak akan pernah cukup, tapi kalau untuk kebutuhan hidup, berapapun akan terasa cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun