Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tulisan yang Tak Ada Pembaca

24 Desember 2018   14:48 Diperbarui: 24 Desember 2018   15:12 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hadeuh..udah capek-capek nulis..panjang pula, gak ada yang baca apes deh..kurang apa coba..semua ilmu udah dikerahkan tapi tetap aja gak ada yang baca..bikin patah semangat aja.."

"Udah bagus-bagus bikin artikel, komplit dengan illustrasi foto-foto yang keren, tapi gak ada yang baca.. sementara yang bikin biasa-biasa aja bisa menangguk viewer dan Komen yang banyak"

Begitulah kira-kira keluhan yang diucapkan saat artikel yang ditulis Miskin apresiasi pembaca. Kadang ada kecenderungan sebagian dari kita lebih melihat keluar, dan kurang mau melihat kedalam diri sendiri ketika menghadapi masalah seperti diatas, karena apa.?

Karena merasa sudah melakukan hal yang maksimal dalam pandangan sendiri, merasa sudah memberikan yang terbaik, sehingga lupa pada hal-hal yang juga harus menyertai kerja maksimal tersebut, terutama tidak dibarengi dengan keikhlasan saat menuliskan artikel tersebut.

Padahal problem yang dihadapi itu adalah problem yang biasa dialami oleh setiap penulis. Seperti halnya pedagang, tidak selalu dagangan yang digelar laris manis terjual. Kadang dari pagi sampai sore tidak satupun pengunjung yang mengunjungi dagangannya. Begitu Juga penulis, kadang lapaknya ramai, kadang Juga sepi, itu adalah hal yang biasa.

Cara terbaik memgatasi hal-hal seperti itu adalah, Instrospeksi diri, lihat kekurangan yang ada didalam diri sendiri, apa yang belum dievaluasi. Tingkatkan terus kualitas kontennya, jangan pernah bosan melakukan inovasi terhadap tulisan, Cari pola penulisan yang enak, yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri.

Secara pribadi, sampai saat ini saya  terus mencari, dan berusaha untuk tidak mengulangi kegagalan dalam membuat satu artikel. Terus mengikuti perkembangan imformasi, sehingga apa yang dituliskan selalu Up To Date, dan terus berupaya untuk menyuguhkan artikel yang disukai pembaca, meskipun itu belumlah selalu tercapai.

Kenapa artikel yang terlihat biasa-biasa saja tapi menuai banyak viewer dan komentar.? Inilah yang kadang faktor subjektif yang tidak mudah difahami, padahal artikel yang seperti itu pada umumnya mampu menyajikan sesuatu yang mengena dihati pembaca. Artinya, konten yang disajikan memang dibutuhkan oleh pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun