Jadi wajar kalau beberapa purnawirawan TNI menyoroti kinerja intelijen, karena memang tidak ada jejak Intelijen sama sekali dalam tragedi pembantaian tersebut. Kok bisa seorang warga negara Indonesia, dan mantan Komisioner HAM, seperti Natalius Pigai, Â mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan TNI dan Pemerintah, dimana posisi Natalius sebenarnya.Â
Apakah dia berpihak pada OPM, atau justeru dia merupakan duri dalam daging yang mewakili pihak tertentu.
Disinilah peranan Intelijen dibutuhkan, untuk menyusuri latar belakang penyebab pembantaian para pekerja di Nduga, Papua, yang dibantai oleh KKB secara tidak beradab. Apakah benar KKB itu bagian dari OPM, atau jangan-jangan mereka hanya Tentara bayaran, yang memang dibutuhkan untuk menciptakan komplik di Papua.
Semua harus ditelusuri secara mendalam oleh Intelijen. Kalau TPNPB saja menurunkan intelijennya untuk bekerja, masak sih Pemerintah tidak menurunkan BIN dalam menangani kasus ini. Ada bau anyir Politik yang harus ditelusuri BIN dalam kasus ini, jelas ini bukan masalah yang sederhana, namun harus cepat ditangani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI