Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Apesnya Film Hanum dan Rangga, Apes Pula MD Pictures

12 November 2018   16:31 Diperbarui: 12 November 2018   17:34 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://filmindonesia.or.id/

MD Pictures sebagai Production House yang mencetak film-film Box Office, kali ini terbilang Apes. Pasalnya, film Hanum dan Rangga yang tayang secara Head to Head dengan film A man called Ahok jeblok dipasaran, meskipun tiketnya diobral dengan cara Buy one get one, namun tetap saja sepi penonton.

Keberanian MD untuk menayangkan Hanum dan Rangga Head to Head dengan A Man Called Ahok, bukan tanpa alasan dan strategi tentunya, karena secara segment Penonton jelas berbeda.

Tapi secara genre, kedua film ini sama-sama drama, hanya saja ada faktor lain yang menyebabkan film Hanum dan Rangga kurang Sukses meraih penonton.

4 hari tayang, A Man Called Ahok berhasil menyedot Penonton lebih dari 103.002, sementara Hanum dan Rangga hanya berkisar 45.000 Penonton. Yang jelas, A Man Called Ahok diserbu oleh fans berat Ahok. Sebetulnya tidak terlalu significant perbandingannya, hanya saja situasi politik yang membuat perbandingannya ini menjadi heboh.

http://filmindonesia.or.id/
http://filmindonesia.or.id/
Sementara film Hanum dan Rangga sudah diupayakan oleh Hanum Rais selaku empunya Novel, yang menjadi basic cerita film, mengerahkan segenap tenaga agar kader Partai PAN dan anggota Ormas Muhamadyah untuk menyerbu Bioskop, itupun belum mampu Mendongkrak jumlah penonton.

Kadang memang film pun dipengaruhi oleh situasi Politik. Itu hal yang tidak bisa dipungkiri, begitulah realitas Politik bisa mempengaruhi apa saja. Ketepatan menangkap moment dan peluang, akan sangat mempengaruhi kesuksesan penayangan sebuah film.

A Man Called Ahok ditayangkan pada momentum yang pas, disaat Kerinduan fans Ahok sedang membuncah terhadap kehadiran sosok Ahok, filmnya pun diputar dibioskop, sehingga momentum itu disambut antuaiasme oleh fans Ahok.

Sebaliknya, Hanum dan Rangga berada pada situasi yang tidak tepat. Hanum Rais belum lama habis dibully nettizen, saat kasus Ratna Sarumpaet masih hangat-hangatnya.

Situasi itu sepertinya masih sangat lekat dihati masyarakat, sehingga sebagus apa pun film Hanum dan Rangga itu dikemas, nyatanya tidak menarik minat penonton untuk menyaksikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun