MD Pictures sebagai Production House yang mencetak film-film Box Office, kali ini terbilang Apes. Pasalnya, film Hanum dan Rangga yang tayang secara Head to Head dengan film A man called Ahok jeblok dipasaran, meskipun tiketnya diobral dengan cara Buy one get one, namun tetap saja sepi penonton.
Keberanian MD untuk menayangkan Hanum dan Rangga Head to Head dengan A Man Called Ahok, bukan tanpa alasan dan strategi tentunya, karena secara segment Penonton jelas berbeda.
Tapi secara genre, kedua film ini sama-sama drama, hanya saja ada faktor lain yang menyebabkan film Hanum dan Rangga kurang Sukses meraih penonton.
4 hari tayang, A Man Called Ahok berhasil menyedot Penonton lebih dari 103.002, sementara Hanum dan Rangga hanya berkisar 45.000 Penonton. Yang jelas, A Man Called Ahok diserbu oleh fans berat Ahok. Sebetulnya tidak terlalu significant perbandingannya, hanya saja situasi politik yang membuat perbandingannya ini menjadi heboh.
Kadang memang film pun dipengaruhi oleh situasi Politik. Itu hal yang tidak bisa dipungkiri, begitulah realitas Politik bisa mempengaruhi apa saja. Ketepatan menangkap moment dan peluang, akan sangat mempengaruhi kesuksesan penayangan sebuah film.
A Man Called Ahok ditayangkan pada momentum yang pas, disaat Kerinduan fans Ahok sedang membuncah terhadap kehadiran sosok Ahok, filmnya pun diputar dibioskop, sehingga momentum itu disambut antuaiasme oleh fans Ahok.
Sebaliknya, Hanum dan Rangga berada pada situasi yang tidak tepat. Hanum Rais belum lama habis dibully nettizen, saat kasus Ratna Sarumpaet masih hangat-hangatnya.
Situasi itu sepertinya masih sangat lekat dihati masyarakat, sehingga sebagus apa pun film Hanum dan Rangga itu dikemas, nyatanya tidak menarik minat penonton untuk menyaksikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H