Politik membangun ketakutan itu adalah produk dari teknik propaganda "Firehose of The Falsehood," yang digunakan Donald Trump, saat Pilpres Amerika. Dimana strategi yang mengemuka dari propaganda Politik ini adalah membangun ketakutan dengan membunuh akal Sehat.
Jokowi menangkap esensi dari strategi ini bagi pelakunya sebagai politisi gendoruwo, bagi Jokowi lebih simpel mengatakan Gendoruwo daripada Firehose of The Falsehood yang begitu ribet. Jadi politisi yang gemar menakut-nakut masyarakat dalam berkampanye, dianggap Jokowi sebagai politisi gendoruwo.
Dalam masyarakat kita, kata gendoruwo itu lebih mudah dikomunikasikan, dan gampang dimengerti maknanya ketimbang Firehose of The Falsehood. Dalam pola komunikasi Politik memang menyampaikan yang mudah dimengerti oleh masyarakat, adalah cara yang efektif dalam komunikasi Politik.
Yang menariknya, sejak Jokowi mengeluarkan istilah politisi sontoloyo, sampai akhirnya keluar istilah baru lagi politisi gendoruwo, kedua istilah ini direspon oleh kelompok yang sama. Secara komunikasi Politik, apa yang disampaikan Jokowi ternyata tepat sasaran, dan terbukti politisi sontoloyo dan gendoruwo langsung meresponnya.
Masyarakat pun tidak perlu lagi mencari tahu, siapa politisi sontoloyo dan gendoruwo yang dimaksud Jokowi. Begitu Jokowi bilang politisi sontoloyo, maka politisi sontoloyo langsung keluar semua, begitu Jokowi bilang politisi gendoruwo, gendoruwo-nya muncul semua.
Bagi Kita penikmat panggung Politik Huru-hara sekarang ini menjadi tahu, kubu mana yang pandai menciptakan "Gimmick" Politik, sehingga ruang Politik tersebut membangkitkan hal yang lama sudah dikenal, kembali mengemuka dan menjadi istilah yang populer didalam perpolitikan Indonesia.
Politisi Sontoloyo dan Gendoruwo itu memang ada. Dijaman Orde Baru juga banyak politisi sontoloyo dan gendoruwo, jangan-jangan kemunculan politisi sontoloyo dan gendoruwo ini memang menjadi tanda-tanda kebangkitan Orde Baru. Kalau melihat wajah-wajah yang mengemuka saat ini memang wajah-wajah produk Politik Orde Baru.
Sudah cukup Orde Baru saja yang sekian puluh Tahun menakut-nakut masyarakat, sehingga masyarakat kita terjebak dalam kebodohan sekian lama, ditengah-tengah ketamakan elit Politik Orde Baru. Sekarang saatnya kita membuat bangsa lain takut dan segan kepada negara kita, bukan malah menakut-nakuti bangsa sendiri. Seperti yang dikatakan Presiden Jokowi,
"Saya kira ya penting sangat penting sekali untuk kita ditakuti begitu lho. Yang ditakuti itu negara lain, jangan malah menakut-nakuti bangsanya sendiri. Jangan nakut-nakutin masyarakat tapi nakut-nakutin bangsa lain gitu loh,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H