Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hukum Tidak Berlaku bagi "Kubu Prabowo"

8 Oktober 2018   06:56 Diperbarui: 8 Oktober 2018   10:31 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang kejumawaan manusia melebihi kapasitasnya, saking jumawanya cuma merasa perlu untuk dihormati dan tidak perlu menghormati orang lain. Orang-orang seperti ini kalau diberikan Kekuasaan, maka kekuasaan akan dikuasai untuk melindungi kepentingannya.

Bagi mereka melanggar hukum cukup diselesaikan dengan permintaan maaf, karena dengan minta maaf sudah dianggap ksatria. Seorang ksatria tidak pantas untuk dihukum, hukum hanya berlaku bagi pihak lawan, bukan bagi kelompok mereka.

Inilah yang sedang dipertontonkan oleh Kubu Prabowo, buntut dari kasus hoax Ratna Sarumpaet (RS). Penegak hukum mau ngomong apapun tidak mereka gubris, mereka menganggap dengan permintaan maaf dari RS, tidak ada lagi yang perlu diperkarakan, terlebih lagi Prabowo pun sudah minta maaf, jadi tidak ada lagi alasan untuk menuntut mereka yang dianggap sudah ikut menyebarkan kabar bohong RS.

Sungguh adab kesantunan terhadap hukum yang luar biasa, yang dipertontonkan Kubu Prabowo, seolah-olah hukum Haram bagi mereka. Sementara kita pernah menyaksikan bagaimana mereka memperlakukan seorang Ahok, yang sudah minta maaf dan didemo berjilid-jilid agar hukum tetap ditegakkan, meskipun Ahok sudah minta maaf.

Seharusnya kalau ingin memberikan teladan yang baik, mereka hormati terlebih dahulu proses hukum, biarkan hukum yang menentukan mereka wajib atau tidak ditersangkakan. Bukan mereka yang mengatur hukum, bahwa mereka tidak patut ditersangkakan dalam kasus Hoax RS. Begitulah cara menghormati penegakan hukum.

Sebagai elit Politik, teladan apa yang sedang mereka pertontonkan, apakah memang seperti itu kita menegakkan hukum, hukum hanya berlaku bagi orang lain, tidak berlaku bagi diri sendiri. Apakah mereka tidak melihat Prilaku Ahok dihadapan hukum,? Selalu kooperatif terhadap pemeriksaan dan pemanggilan aparat hukum.

Sementara giliran mereka berada diposisi yang sama, mereka menghindari proses hukum, bahkan ada yang kabur keluar Negeri sampai tidak pulang-pulang, hanya demi menghindari proses hukum. Sekarang masih dikelompok yang sama terang-terangan menghindari proses hukum. Yang anggota Legislatif pun mau menggunakan Hal imunitasnya terhadap hukum, apakah seperti itu teladan yang akan kita contoh Kan bagi penegakan hukum.?

Di mimbar kalian berteriak-teriak sampai berbusa-busa soal penegakan hukum, tapi pada gilirannya kalian sendiri terjerat kasus hukum, kalian sendiri tidak bisa memberi contoh bagaimana hukum ditegakkan secara semestinya. Inilah badut-badut Politik yang cuma mau menang sendiri dan merasa pintar sendiri, sehingga tidak menghormati aparat penegak hukum sama sekali.

Jadi wajarlah kalau Tuhan tidak memberikan kesempatan pada kalian untuk berkuasa, karena kalian sendiri sudah memperlihatkan Tabi'at buruk dihadapan Tuhan. Kalian tidak pernah tahu bagaimana seharusnya mengemban amanat Tuhan, Kekuasaan yang kecil saja tidak bisa kalian gunakan untuk kemaslahatan, bagaimana mungkin Tuhan mau memberikan Amanah yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun