Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sabar dan Lillah

13 September 2018   18:25 Diperbarui: 13 September 2018   18:40 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa kesabaran itu terus diuji, tidak Ada famrih diatas semua kewajiban. Pahala dan dosapun adalah sebuah ganjaran dari setiap perbuatan. Kewajiban harus dilaksanakan, seperti halnya mematuhi larangannya. Dimana Kuasa manusia,? Tidak Ada, karena manusia tidak berkuasa atas apapun.

Fitrah manusia hanya beribadah kepadanya, atas semua yang dilakukan. Tidak diniatkan karenanya maka tidak Akan mendapatkan faedah apapun. Kalau tidak memperoleh faedah bagaimana mungkin mau mengharapkan keberkahan.

Sulit ? Memang sulit kalau tidak pernah Lillah. Manunggal dengan gusti Allah, mengabdikan diri kepadanya, itulah hidup sejatinya. Tanpa famrih atas pahala, Lillah tanpa mengharap, semua karena Gusti Allah.

Menjadi Ringan ketika tanpa mengharap, semua dilakukan dengan tulus dan ikhlas karena cinta. Mencintai tanpa mengharap untuk dicintai. Karena setiap harapan cenderung mendatangkan kekecewaan. Begitulah ujian dari setiap pengabdian yang tulus karena cinta.

Gusti Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Dia mencintai tanpa perlu Kita mengharap. Dia mendengar setiap doa, baik yang diucapkan maupun yang ada didalam hati. Tidak ada keraguan atas Kekuasaan dan kasih sayangnya. Kitalah yang kurang bijaksana dalam meyakini kekuasaan-Nya.

Sering Kita gelisah ketika doa belum terjawab, padahal dia sudah menjawab tidak seperti yang Kita harap. Dia tidak memberi seperti apa yang Kita minta, tapi dia memberikan apa yang Kita butuh. Ketika Kita kecewa, Kita menjadi malas mengharap, berhenti untuk berdoa, padahal setiap doa pasti dijawab, hanya saja waktunya yang tidak Kita ketahui.

Berprasangka baik saja kepada Gusti Allah, karena Dia tidak pernah memberikan hal-hal yang buruk bagi umatnya. Hal yang buruk itu datang disebabkan oleh prilaku buruk Kita. Gusti Allah senantiasa mendatangkan kebaikan, jika setiap langkah, setiap perbuatan diniatkan semata karenanya.

Sabarlah sampai datang Ketentuan-Nya, itulah batas Kesabaran yang dikehendakinya. Ujian kesabaran selalu Ada, setiap waktu, setiap saat. Namun semua Akan Indah pada waktunya, sesuai dengan ketetapan waktu yang sudah ditentukannya. Jangan Lelah terhadap kesabaran, karena Sabar itu buahnya manis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun