Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demi Rakyat atau Syahwat?

12 April 2018   19:21 Diperbarui: 12 April 2018   20:02 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengejar Kekuasaan itu hal yang manusiawi, setiap orang yang memiliki kesempatan mempunyai hak yang sama mengikuti Kontestasi, yang membedakan antara satu dengan yang lainnya hanyalah kemampuannya dalam mengemban Amanah, selain itu motivasi dalam mendapatakan jabatan Dan Kekuasaan tersebut, tapi Demi syahwat Kekuasaan semua akan bilang demi kepentingan Bangsa Dan negara.

Bagi orang yang Amanah, tidak Ada alasan baginya untuk menolak jabatan atau pun Kekuasaan, dia akan melaksanakan Amanah tersebut hanya semata untuk pengabdian, kalau pun apa yang dilakukan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, itu Akan dianggapnya sebagai Berkah atas Rakhmat sang khalik, tidak Ada pamrih lain selain ingin mendapatkan Ridho-Nya.

Terlalu idealkah untuk takaran kondisi sekarang ini,? Bisa jadi iya, bahkan terkesan sangat muluk, meskipun tuntutan untuk mendapatkan seseorang pengemban Amanah ditengah-tengah orang yang cenderung berpikir memenuhi syahwat Politik dan mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompok.

Tapi bukan juga sebuah keniscayaan, karena segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, bisa saa Tuhan mengutus seseorang pemimpin disuatu Negeri sebagai ujian bagi rakyatnya, sehingga seseorang yang dimata Tuhan dianggap baik bagi suatu Negeri, namun dimata rakyatnya tidak baik dan penuh cela.

Sudah terlalu banyak yang Kita lihat Dan saksikan, bagaimana sseseorang yang diberikan Amanah tapi tidak dilaksanakan sesuai dengan yang diamanatkan, tapi dalih yang dikemukakan tetaplah Demi rakyat, tapi kenyataannya Demi kekuasaan, apa pun dilakukan Akan penuh dengan berbagai pamrih, dan akan memanfaatkan jabatan Dan kekuasaan untuk melampiaskan syahwat Kekuasaan, dan pemenuhan segala ambisi, apa pun akan dilakukan semata untuk mempertahankan Kekuasaan tersebut.

Niat dan motivasi dalam mendapatkan jabatan akan sangat tergambarkan dari cara seseorang mengemban kepercayaan diberikan.
Seseorang yang pada awalnya memiliki niat dan motivasi yang baik, bisa saja berubah ketika sudah disusupi berbagai kepentingan, terlebih lagi jikan orang tersebut tidak memiliki sikap Kepemimpinan dan konsistensi, sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai kepentingan.

Sumber foto : PepNews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun