“Tapi…sebentar pak…saya harus pamit dulu sama anak dan istri saya…”
Itulah awalnya Amran dibawa aparat, sementara dia sama sekali tidak pernah tahu apa salahnya. Semua berjalan begitu cepat dan Amran hanya menerima kesalahan tanpa pernah tahu apa kesalahannya. Tuduhan terakhir yang dia terima adalah terlibat dalam Gerakan PKI, sementara dia sendiri tidak pernah merasa bersentuhan dengan partai terlarang tersebut.
__
Sampai Republik ini berganti rezim, Aris tidak pernah tahu ayahnya dimana. Dengan bersusah payah ibunya membesarkan Aris dan adiknya, sampailah Aris menginjak dewasa.. Aris tetap saja tidak pernah tahu dimana Ayahnya berada, masih hidup atau sudah tak bernyawa lagi tetap saja tiada kabar beritanya. Kini Aris sudah berkeluarga begitu juga dengan adiknya.
"Cerita ini hanya fiksi, kalau ada kesamaan dengan kejadian dalam cerita hanya kebetulan saja, tokoh dalam cerita pun semata hanya karangan belaka."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H