Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Studi Banding "Santet" kok Keluar Negeri

23 Maret 2013   16:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:21 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anggota Dewan Terhormat kita semakin tidak Rasional, yang benar aja studi banding Santet keluar negeri. Padahal Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang dikenal banyak dukun santetnya, tapi anggota Komisi III DPR RI malah studi banding mengenai santet jauh ke Eropa. Studi banding atau plesiran lagi nih. Di twitter prilaku anggota dewan tersebut lagi-lagi menjadi cemoohan, herannya kok gak kapok-kapok ya menjadi gunjingan.


Yang lebih tidak irasional lagi adalah pemerintah dalam hal ini, kok mau-maunya membiayai studi banding tersebut. Perbandingan apa yang mau diambil di eropa sana, padahal negra ini Rajanya para dukun santet. Beberapa tweet yang menganggap aneh rencana studi banding anggota dewan tersebut seperti yang saya kutip dari Kompas.com :


"Negara paling mistis DPR-nya mau studband ke Eropa masalah Santet. Sebagai warga negara yg setannya paling serem se-dunia gua merasa gagal," kata pemilik akun @Ijey, Jumat (22/3/2013).


Ada juga yang memberikan komentar lebih ekstrim lagi, seperti tweet dari akun @demityang2an "Sekolah Tinggi Ilmu Santet dan Ilmu Pelet Hogwarts menerima studi banding dari Parlemen Indonesia."


Tanggapan ditwitter ini merupakan gambaran dari tanggapan masyarakat terhadap rencana studi banding Komisi III DPR RI, yang mereka anggap kurang masuk akal, dan seringkali apa yang dilakukan anggota dewan itu tidak masuk akal, termasuk juga menerima tunjangan pensiun seumur hidup.


Jadi jangan salahkan masyarakat kalau selalu mengkritisi anggota dan lembaga legislatif tersebut, karena memang apa yang mereka lakukan selalu mengundang kontroversial di masyarakat, banyak hal-hal yang mereka lakukan tidak bisa diterima akal sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun