Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pejabat yang "Berwajah Ganda"

19 Januari 2014   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pejabat Negara Berwajah Ganda ini adalah sebutan yang disematkan bagi pejabat pemerintahan yang merangkap sebagai Pengurus Partai, dan ini erat kaitannya dengan kinerja yang bersangkutan, sehingga sangat menjadi perhatian publik. Rangkap jabatan antara Jabatan Pemerintah dan kepengurusan dipartai tidaklah disalahkan selama memang mampu dilaksanakan dan tidak mengurangi kinerja di pemerintahan, tapi sedikit sekali yang mampu melaksanakan hal tersebut secara berbarengan. Lembaga Pol Tracking Institute merilis hasil survei 4 tahun kepemimpinan SBY-Boediono. Hasilnya, sebesar 51,5% responden tidak puas dengan kinerja SBY-Boediono. Salah satu alasannya, karena memiliki wajah ganda alias pejabat pemerintahan sekaligus pengurus partai. Dalam hal ini mungkin hanya SBY yang berwajah ganda, karena Boediono bukanlah praktisi partai politik, meskipun penilaian ini merupakan satu paket kepemimpinan, yang nyata disibukkan oleh urusan kepartaian hanyalah SBY. Kalau pada awalnya SBY hanya selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang pada akhirnya juga merangkap sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Apakah memang ada pengaruhnya terhadap kinerja SBY di Pemerintahan,? Jelas ada, karena sebagaimana kita ketahui, semasa Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, SBY tetap sangat dominan dalam hal kebijakan partai, sehingga posisi Anas lebih seperti pengurus harian partai. Hampir rata-rata Menteri Kabinet SBY juga berwajah ganda, namun ada yang tetap memiliki kinerja yang baik, tapi ada juga yang kedodoran karena merangkap jabatan. Dari hasil survey Menpora Roy Suryo menjadi menteri berwajah ganda dengan tingkat kepuasan tertinggi, yang artinya meskipun berwajah ganda, tapi tidak mempengaruhi kinerjanya dipemerintahan. Berdasarkan keterangan Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha, Roy Suryo ini adalah termasuk 10 Menteri yang juga menjadi Caleg 2014, dan Roy Suryo berada ditingkat teratas dalam hal memenuhi tingkat kepuasan publik. Sementara itu ada 3 menteri lainnya yang dianggap relatif baik kinerjanya dibanding menteri-menteri lainnya. Ketiganya yakni Suryadharma Ali (30,86%), Hatta Radjasa (23,01%), dan Roy Suryo (21,63%). Sementara itu ada juga 3 menteri-caleg yang berada di peringkat bawah. Mereka yakni Menteri ESDM Jero Wacik dari Demokrat (13,38%), Menkumham Amir Syamsuddin dari Demokrat (13,04%), dan Menteri PDT Helmy Faishal Zaini dari PKB (9,98%). Adakah hal ini semata disebabkan oleh karena wajah ganda tersebut,? Jawabannya tentu saja bisa ya, bisa juga tidak. Kalau jabatan dipartai tidaklah terlalu strategis, tentunya tidak akan berpengaruh banyak pada kinerja dikabinet, faktor yang paling mendasar adalah tidak adanya niat pengabdian dalam amanah yang diemban, sehingga jabatan pemerintahan hanyalah buah dari hasil bagi-bagi jabatan. Kurangnya fokus terhadap pekerjaan bukan saja disebabkan karena rangkap jabatan atau berwajah ganda, tapi lebih kepada Moral Attitude, sehingga kurang bisa memaknai bahwa jabatan itu adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik didunia maupun diakherat nanti. Kalau saja punya kesadaran itu, tentunya para pengemban amanah itu tidak akan abai terhadap tanggung jawab yang dititipkan. Jadi kesimpulannya, rangkap jabatan atau berwajah ganda tidaklah selalu salah, tergantung kepada pribadi-pribadi yang melaksanakannya, selama dia mampu, dan sadar merangkap jabatan, harusnya bisa konsekwen dan konsisten terhadap semua tanggung jawab tersebut, kalau merasa mampu ya laksanakan, kalau tidak mampu ya harus tinggalkan salah satunya, hidup "Selalu Ada Pilihan." sumber gambar : www.ciputranews.com Sumber tulisan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun