Adalah para penyemai hati yang mati
Yang membentangkan ladang hati
Bercocok tanam hati agar tidak semua hati mati
Menghidupkan hati-hati yang mati
Tidak membiarkan hati tumbuh meninggi
-
Petani pada ladang-ladang hati
Adalah orang-orang yang setia menjaga hati
Ditengah-tengah banyaknya hati yang mati
Layaknya petani yang menyuburkan padi
Dan menanti panennya padi
-
Petani pada ladang hati
Ada disurau-surau juga di mesjid-mesjid yang hampir mati
Terus menyirami ruhani menghidupkan hati
Karena matinya hati kan suramkan ruhani
Agar jasad-jasad hidup tapi mati hati
-
Petani pada ladang hati
memiliki lapang hati
Tak kan pernah berhenti menyirami ruhani
Membiarkan hidupnya hati
Dan tak kan membiarkannya tumbuh menjadi tinggi
Petani pada ladang hati
Akan menjadi kaya hati
_
Sekarang petani ladang hati
Tidak saja ada bercocok tanam
Didalam surau-surau dan mesjid
Mereka pun menanam benih hati
Pada gedung-gedung yang tinggi
Bahkan mereka ada didalam birokrasi..
Cuma saja apakah mereka masih mempunyai hati ?
______________
Jakarta, Desember 2012
Puisi ini sudah didaur ulang dari puisi, Petani pada Ladang Hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H