Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinegeri 'Para Pancilok'

22 November 2012   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:50 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinegeri para Pancilok..
Pancilok terkurung selalu diluar
Terhimpit maunya diatas
Jika bersalah maunya benar..
Yang bukan haknya pun diakui haknya..

Terima suap dibilang gratifikasi
Merampok negara cuma dibilang korupsi
Dihukum mati pun diberi grasi
Dihukum berat diberi remisi

Dinegeri para Pancilok
Pemimpin diolok-olok
Orang pintar terlihat goblok
Pejabat negara pikirannya jorok

Dinegeri para Pancilok
Suami isteri bisa jadi Bupati
Keluarga dan kerabat bisa jadi pejabat
Agar sama-sama bisa korupsi

____________
Jakarta, November 2012

Salam Ajinatha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun