Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencari Uang dengan "Ilmu Palak"

10 Oktober 2012   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:59 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu Palak yang saya maksud dalam tulisan ini bukanlah ilmu yang menyangkut ramal meramal, tapi adalah ilmu untuk mendapatkan uang dengan cara memaksa, dimana sipelakunya sering disebut dengan "Tukang Palak." Profesi ini sekarang tidak saja bisa disematkan dikalangan preman jalanan, tapi juga siapa saja yang berprilaku dan melakukan tindakan seperti tersebut.

Mencari uang dengan cara seperti tersebut sekarang semakin marak di Ibu Kota Jakarta ini, seiring dengan berkembangnya Organisasi Masa (Ormas), baik yang Primordialis maupun Non Primordial. Saya bisa mengatakan demikian karena seperti itulah yang saya amati sekarang ini, biasanya setiap kali kami melakukan aktivitas shooting disuatu tempat atau wilayah di Jakarta, yang selalu datang adalah Patroli Polisi, tapi sekarang ini tidak hanya Patroli Polisi, tapi juga Ormas pun sudah meminta jatahnya.

Memang cara mereka tidaklah seperti halnya tukang palak yang memaksa secara kasar, tapi modusnya hampir sama. Seperti ada sebuah keharusan untuk memberi yang tidak bisa ditolak, sudah bisa ditebak kalau seandai ditolak apa yang akan terjadi. Suka tidak suka terhadap kondisi ini, tapi seperti itulah kenyataan yang ada. Padahal uang yang mereka dapatkan pun tidaklah terlalu besar, tapi impact terhadap citra instansi dan organisasi sangatlah buruk, namun tetap saja terus lestari.

Jadi tidak aneh kalau sering terjadi perseteruan antar Ormas hanya disebabkan rebutan wilayah kekuasaan, dan wilayah kekuasaan tersebut menyangkut sumber income organisasi. Padahal sebetulnya ini hanyalah prilaku oknum yang hanya memanfaatkan keadaan tanpa memikirkan dampaknya terhadap citra instansi dan organisasi yang menaungi mereka.

Bisa dibayangkan kalau dengan Ilmu Palak ini dianggap cara yang paling efektif untuk mencari uang, maka akan semakin menjamurnya organisasi serupa, dan akan semakin mengancam keamanan masyarakat, bukankah seharusnya organisasi seperti itu ikut memberikan rasa aman bagi masyarakat, tapi pada kenyataannya tidaklah demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun