Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang Ojek Juga Ngerti Reshuffle

14 Oktober 2011   13:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasanya kalau shooting belum dimulai kami ngobrol ngalor ngidul ngomong apa aja, mulai dari ngomongin soal rakyat yang tewas karena kelaparan di NTT sampai soal reshuffle. Sebagai pendengar yang baik kadang-kadang saya senang aja kalau lihat bintang-bintang film kita itu cerdas-cerdas. Sampai pada topik persoalan tentang reshuffle, temperamen mereka pada tinggi.

"Alah gak penting ngomongin reshuffle, mending juga kita membahas soal saudara kita yang kelaparan di NTT, kalo soal reshuffle tukang ojek juga sudah tahu, itu cuma bagi-bagi jatah kursi aja, makanya ditambah kursi wakil menteri, biar koalisi kebagian semua"

"Lho kok bisa gitu..itukan pemborosan anggaran negara tau.."

"Lu kayak gak tahu politik aja, kalo untuk kepentingan politik, soal anggaran itu nomor dua, yang penting kepentingannya tercapai.."

"Ya tapi gak bisa gitu dong ngurus negara ini...sebagai wajib pajak kita perlu tahu untuk apa aja uang itu digunakan, kalau cuma untuk kepentingan politik begitu mending mereka ngerampok bank aja.."

"Yah lu gimana..uang di Bank itukan uang rakyat juga.."

"Terus gimana dong solusinya biar tidak merugikan rakyat "

"Ya yang benar aja ngurusin negaranya, jangan ngurusin partai dong.."

Karena shooting harus dimulai, maka obrolan tersebut pun kami selesaikan secara jantan, masing-masing segera memainkan perannya. Tinggal saya berpikir, ternyata mereka itu cerdas juga, disamping sebagai artis, ternyata mereka juga memikirkan keadaan negaranya, betul juga kata mereka, Tukang ojek juga tahu, kalau reshuffle itu hanya bagi-bagi jatah kursi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun