Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Amarah yang Terbakar"

9 Desember 2011   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membakar diri karena amarah

sebuah amarah yang  tak terarah

tapi itulah ekspresi kemarahan yang sudah memerah

yang tak terkendali lagi oleh akal dan pikiran

sementara

didalam istana sana tidak ada yang peduli

sekali pun engkau harus mati bunuh diri

karena orang-orang istana bukanlah mengurusi orang yang mau mati

orang-orang di istana sedang sibuk mengurusi korupsi

bagaimana menutupi korupsi

bukanlah seperti yang kalian pikirkan

memberantas korupsi

soal itu kami tak peduli..

kami lebih peduli menyelamatkan masa depan

anak cucu kami

Ada pun seratus orang lagi yang akan membakar diri

tetap saja kami tidak peduli..

jangan paksa kami untuk peduli

Kami berada didalam Istana

sementara

Kalian berada diluar istana

itu sangat berbeda saudara-saudara...

camkan itu..

___________________________

Jakarta, 10 Desembar 2011

Kramat Sentiong Jakarta

AJINATHA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun