Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Amarah yang Terbakar"

9 Desember 2011   17:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membakar diri karena amarah

sebuah amarah yang  tak terarah

tapi itulah ekspresi kemarahan yang sudah memerah

yang tak terkendali lagi oleh akal dan pikiran

sementara

didalam istana sana tidak ada yang peduli

sekali pun engkau harus mati bunuh diri

karena orang-orang istana bukanlah mengurusi orang yang mau mati

orang-orang di istana sedang sibuk mengurusi korupsi

bagaimana menutupi korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun