Royal Wedding Ibas dan Aliya sepasang anak petinggi negara, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, yang akad Nikahnya dilakukan di Istana Cipanas ini ternyata menyebabkan kepedihan bagi pedagang kecil, disekitar wilayah Cipanas yang sudah berdagang sejak jaman Presiden Soekarno. Bangunan warung nasi pikulan tempat Dede dan keluarga mengais rejeki, harus rela dibongkar petugas demi kelancaran pesta pernikahan. ”Kalau toh hanya diminta untuk menutup sementara demi menghormati hajatan besar keluarga Presiden kami sangat bisa menerima, tapi kalau untuk selamanya, ini benar-benar membunuh ekonomi keluarga saya. Sebab, warung pikulan yang dirintis oleh ayah saya H Uju Jaelani sudah buka semenjak era pemerintahan Presiden Soekarno. Artinya bangunan warung berukuran 4 x 6 meter ini sudah menghidupi keluarga besar kami, lebih dari setengah abad silam,” seperti diungkapnya kepada Lensa Indonesia.com. Kalaulah benar berita yang dilansir oleh Tabloid Cek dan Ricek ini, sungguh ini sebuah peristiwa yang lagi-lagi merugikan rakyat kecil, hanya demi kepentingan perhelatan akbar yang digelar oleh Dua petinggi negara ini. Memaksakan kehendak dan kepentingan tapi mengabaikan hak rakyat kecil bukanlah perbuatan pejabat yang bermartabat dan terhormat. Pernikahan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar 40 Milyar ini, benar-benar merupakan Royal Wedding yang termegah yang pernah dilakukan oleh pejabat negara di Republik ini. Informasi bahwa Royal Wedding itu senilai Rp.40 miliar dilansir oleh tabloid Cek & Ricek asuhan wartawan senior Ilham Bintang dengan judul "Perkawinan 40 Miliar" . sementara itu beberapa publik mendapatkan informasi dari beragam media bahwa biaya perkawinan itu Rp.12 miliar. Juru bicara Presiden SBY, Julian Pasha juga tak mau memberikan informasi berapa biaya perkawinan akbar tersebut. Hal seperti yang diberitakan diatas itulah yang menjadi kekuatiran para pedagang disekitar wilayah menuju Istana Cipanas selama ini, mereka sangat mengkuatirkan dengan adanya perhelatan Akbar tersebut, nasib mereka pun akan tergusur, namun pada kenyataannya memanglah terjadi. Memanglah demi kepentingan pembesar, rakyat kecil selalu dikalahkan, dan itulah sebuah kenyataan. Sumber berita : Pedomannews.com dan Tabloid Cak dan Ricek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H