Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menkum dan Ham, Amir Syamsuddin Mengecewakan

16 November 2011   10:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan laporan Syaifudin S Pane (43), seorang mantan narapidan yang pernah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, bahwa di Rutan Salemba ada sel tahannan mewah seharga 30 juta rupiah, transaksi sewa ruangan untuk berhubungan seks, juga ada permainan judi koprok. Laporan Syaifudin ini direkamnya dalam ponsel dengan durasi 20 menit yang terdiri dari 27 slot. Syaifudin melaporkan hal ini pada media, sehingga dia dipanggil oleh Menkum dan Ham Amir Syarifuddin dan mengajak Syaifudin melakukan inspeksi mendadak ke Rutan Salemba, namun setelah melakukan inspeksi Pak menteri menyatakan tidak benar apa yang dialaporkan oleh Syaifudin, hal ini sangat mengecewakan Syaifudin, seperti yang dikatakan Syaifudin pada Kompas.com : "Saya ke sini atas undangan Pak Menteri (Amir Syamsuddin) dan Wamen (Denny Indrayana) untuk melihat kondisi rutan. Tapi ternyata sampai di sini saya kecewa banget Menteri bilang tidak menemukan dan tidak ada gambar itu," ujar Syaripudin di Rutan Salemba, Jakarta, Rabu (16/11/2011). Sebetulnya apa yang disampaikan Syaifudin ini bukanlah hal yang baru, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa memang ada praktik yang seperti disebutkannya, hanya saja memang masyarakat tidak terlalu peduli. Kalaulah benar pernyataan Menkum dan ham tersebut, sungguh sangat disayangkan. Apa sebetulnya alasan pak menteri menutupi hal ini, toh justeru kalau beliau melakukan pembersihan terhadap praktik yang dilaporkan Syaifudin, akan menjadi prestasi tersendiri bagi dirinya, karena praktik tersebut terjadi semasa jabatan Menkum dan Ham Patrialis Akbar. Sayangnya sebelum dilakukan Sidak oleh Menteri, semua ruangan yang diindikasikan seperti yang diceritakan oleh Syaifudin sudah diubah semuanya, sehingga kuat alasan menteri untuk mengatakan bahwa bahwa apa yang dikatakan Syaifudin tidaklah terbukti. Tidak dijelaskan berapa lama tenggang waktu antara tersebarnya laporan Syaifudin di media dengan proses Sidaknya pak menteri ke Rutan salemba, sehingga tenggang waktu tersebut dimanfaatkan untuk merubah sel tahanan yang di bilang mewah. Syaripudin mengatakan, meskipun beberapa blok dan sel tahanan sudah diubah, dirinya tetap yakin praktik-praktik yang terekam dalam videonya tersebut masih terjadi. Pasalnya, Syaripudin mengaku masih sering terus menjalin komunikasi dengan temannya yang masih berstatus sebagai narapidana dalam rutan Salemba. "Hampir semua blok judi itu ada di setiap sudut. Dari blok O hingga blok macam-macam yang jelas sesuai dengan gambar-gambar di video itu, ada semua. Dan tiga bulan yang lalu, saya ke sini masih berjalan," katanya. (Kompas.com) Sumber berita : http://nasional.kompas.com/read/2011/11/16/1544160/Syaripudin.Kecewa.Hasil.Sidak.Rutan.Salemba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun