Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasib Tuti Sudah Diperkosa, Dihukum Pancung Pula

11 November 2011   03:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nahas bagi Tuti Tursilawati, seorang TKW di Arab Saudi, membunuh majikan karena menjaga kehormatannya, lalu diperkosa lagi oleh sembilan orang lelaki, namun akhirnya harus menunggu eksekusi Hukuman Mati, dengan cara di pancung sebagaimana halnya yang berlaku di Arab Saudi. Memanglah negara Petro Dollar itu sangat senang dengan TKI negeri ini, karena bisa diperlakukan apa saja dan Pemerintahnya tidak peduli, padahal para TKI adalah merupakan penyumbang devisa bagi negeri ini. Warjuki, ayah tenaga kerja wanita, Tuti Tursilawati. Meski waktu eksekusi diperkirakan tak lama lagi, ia terus berupaya untuk membebaskan putri semata wayangnya dari algojo Arab Saudi. Pria lugu dari Desa Cikeusik, Majalengka, Jawa Barat itu bahkan bertekad pergi ke Arab Saudi. "Kami ingn melihat keadaan anak kami," demikian yang dikatakannya pada media. Tuti membunuh majikannya pada Selasa 11 Mei 2010. Dengan kayu ia menghabisi pria yang kerap melecehkannya itu. Setelah memukul majikannya, Tuti lari, membawa uang gaji senilai 31.500 real Saudi dan sebuah jam tangan dari rumah keluarga majikannya. Namun nahas, pria yang ia harapkan jadi penolong bahkan lebih bejat dan menjebaknya. Ia lalu diperkosa sembilan pria. Yang menjadi pertanyaan, kenapa para TKW Indonesia selalu menjadi objek pemerkosaan para majikannya, apa yang membuat para majikan mereka mau memperkosa, adakah ini memang sudah menjadi Tabi'at sebagian besar para majikan disana, atau memang TKW kita yang membuat mereka tergoda untuk memperkosa. Warjuki orang tua Tuti berniat untuk menemui keluarga korban di Arab Saudi, meminta maaf agar Tuti bisa tidak dieksekusi mati, namun hal ini memang tidaklah mudah, tapi bagi Warjuki berusaha membebaskan anak semata wayangnya adalah sesuatu yang harus di perjuangkan. Warjuki sangat berharap Pemerintah Indonesia mau membantu negosiasi dengan pemerintah Saudi Arabia. Upaya Warjuki menemui anggota DPR untuk memperjuangkan agar Tuti bisa terlepas dari hukuman pancung, sudah mendapat respon dari Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR dari partai PDI-P, sementara dari pemerintah belum memberikan reaksi, sekalipun Warjuki sempat melakukan demo kedepan Istana. Sumber berita : http://us.wap.vivanews.com/news/read/263186--tak-adil--tuti-dipancung--pemerkosa-9-bulan-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun