Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melawan Bangsa Sendiri..

24 Oktober 2011   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:33 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Perjuanganku tidaklah sulit, karena hanya mengusir penjajah, Perjuanganmu lebih sulit karena melawan Bangsa sendiri” (Bung Karno).


Kata-kata Bung Karno ini sepertinya merupakan sebuah prediksi, apa yang akan terjadi setelah perjuangannya, dan prediksi beliau tidaklah meleset. Melawan penjajahan Bangsa Asing, musuh yang kita hadapi lebih jelas, konfrontasi dengan Bangsa Asing akan berbeda semangatnya dibandingkan melawan Bangsa sendiri, bangsa sendiri tidaklah dapat kita katakan sebagai musuh, karena bangsa sendiri, tapi lain halnya kalau bangsa sendiri yang merupakan antek-antek bangsa asing, itu adalah penghianat bangsa, yang seperti itu patut kita lawan.


Memanglah belum ada yang menjadi antek-antek Bangsa Asing, tapi gejala kearah sana sudah mulai kelihatan, orang-orang yang bisa dimanfaatkan bangsa asing ini rata-rata mereka yang hanya berpikir kepada kepentingan pribadi, memperkaya diri tanpa peduli nasib bangsa sendiri.


Tidak adanya rasa nasionalisme yang menyebabkan runtuhnya moral kebangsaan pada orang-orang seperti ini, mengabaikan rasa memiliki bangsa dan negara ini, hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi, adakah orang-orang seperti ini ? Saya berani menjawab Ada !!!


Bangkitnya kaum kapitalis di negeri ini, adalah atas dasar orientasi seperti tersebut diatas, menghalalkan segala cara, mematok keuntungan sebesar-besarnya dengan menekan biaya produksi sekecil-kecilnya termasuk juga menekan upah kerja, itulah prinsip ekonomi yang diteraapkan oleh para kapitalis moderen saat ini, lantas apa bedanya mereka dengan para kapitalis di jaman kolonial ? Tidak ada bedanya…


Perbudakan di jaman kolonial, pribumi diperlakukan layaknya budak upahan, sama halnya dengan perbudakan di jaman sekarang, bedanya hanya, mereka dilindungi oleh Undang-Undang, sekalipun hanya bersifat masiv, ada juga undang-undang, tapi mereka tetap saja tidak bisa melawan kekuasaan para kapitalis, karena kapitalis mampu membeli hukum, sedangkan para budak (Buruh) ya tidak bisa.


Penjajahan Pribumi atas Pribumi, adalah sebuah perbuatan yang juga tidak berprikemanusiaan, menghalangi hak-hak masyarakat untuk mendapatkan hidupyang lebih layak, seperti halnya perlakuan para kolonial terhadap para pribumi, dijaman penjajahan. Penjajahan secara fisik maupun moral, merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa, dapat melunturkan semangat nasionalisme, penjajahan oleh bangsa sendiri lebih menyakitkan daripada penjajahan bangsa asing.


Gerakan Kebangkitan Nasional II harus sudah dimulai, dengan meningkatkan kecerdasan Bangsa, agar tidak mudah dipengaruhi oleh Tipu daya para pengusaha, membangun kesadaran masyarakat atas hak-haknya juga meningkatkan skil tenaga kerja agar lebih profesional dalam bidangnya masing-masing.


Pendidikan nasional tidak lagi diharapkan bisa memperbaiki moral, karena kurikulum pendidikan tidak menyertakan lagi pendidikan akhlak, orientasi pendidikan kita sudah berubah, lembaga pendidikan dibuat hanya berorientasi pada naluri kepentingan bisnis, bukanlah meningkatkan kecerdasan bangsa, memang tidak semua lembaga pendidikan yang berorientasi demikian, tapi kebanyakan yang adalah demikian.


Seperti apa yang di katakan Pramoedya Ananta Toer, ” Banyak orang yang cerdas! Bnayak orang pandai! Tapi kecerdasan dan kepandaiannya itu hanya diperuntukkan untuk tujuan yang keji-keji belaka. Itu banyak terjadi, dan engkau tak boleh memasukkan dirimu kedalam orang yang seperti itu.”


” Banyak orang yang jadi dokter atau meester, hanya karena orang tuanya mampu membiayai, atau dia diongkosi orang lain. itu tak mengagumkan. Hanya orang yang kuasa mengangkat dirinya sendiri jadi dokter, atau meester, atau insinyur, dengan tenaga dan kekuatannya sendiri, itulah yang patut mendapat pujian. Demikian yang dikatakan Pramoedya lagi dalam salah satu bukunya.


Sumber tulisan ;


81 Seruan untuk kemajuan bangsa dan Kemuliaan Martabat Manusia (Pramoedya Ananta Toer)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun