Sebagai Lembaga Legislasi dan Perancang Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai peranan penting dalam mengawasi kebijakan Pemerintah, itu kalau Anggota Dewan mempunyai sikap mental dan atitude yang baik, tidak mendahulukan kepentingan Partai diatas kepentingan Negara dan Kepentingan Rakyat, sebagai Perwakilan Rakyat di Lembaga tertinggi Negara seharusnya Anggota Dewan haruslah Amanah pada Kepercayaan Rakyat.
Begitu besar kita menaruh harapan terhadap Kinerja Anggota Dewan Terhormat ini, itu semua karena sistem Politik yang kita anut menghendakinya demikian, seringkali kita kecewa terhadap harapan yang sudah kita gantungkan dan seringkali pula kita memakluminya, sebagai Pengawas Kebijakan Pemerintah sudah seharusnya Anggota Dewan melihat apakah kebijakan Pemerintah tersebut menguntungkan Masyarakat atau tidak, tapi oleh karena Pemerintah juga Adalah Bagian dari Partai Politik yang Mengusungnya dan Partai Politiknyapun menguasai mayoritas kursi di DPR maka Kepentingan Politik Partai Politik tersebutlah yang didahulukan, kalau mau objektif seharusnya tidaklah demikian tapi karena sistem politik yang mengarahkannya seperti itu, itulah sebabnya persoalan yang dihadapi Bangsa ini selalu seperti Lingkaran Setan yang mutar-mutar dipersoalan itu-itu saja, Pemerintahan yang berkuasa maka Partai Politiknya pun Berkuasa.
Sah-sah saja seperti itu kalau saja para Anggota Dewan ini mau konsisten terhadap Perjuangan Bangsa dan Negara dalam takaran Perjuangan Semesta Rakyat Indonesia, menegakkan Pemerintahan yang Berkeadilan dalam bidang hukum, meningkatkan kesejahteraan rakyat yang sesuai dengan Amanat Undang-undang Dasar 1945, emajukan Dunia Pendidikan untuk kecerdasan Bangsa, namun sayangnya dalam Lembaga Rakyat yang kita cintai ini yang menonjol hanyalah persaingan antar Partai Politik, menjatuhkan partai yang satu untuk kepentingan Partai politik yang lainnya, sikap Mental Anggota Dewan ini dan Orientasi Partai Politiknya haruslah segara berubah, kita masih ingat ketika Sri Mulyani Indrawati (SMI)salah satu Menteri terbaik di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dihabisi oleh para politisi disenayan terkait kasus Bank Century, kasus ini sangatlah bernuansa Politis untuk menghabisinya, karena SMI tidak kenal Kompromi dalam hal penerapan Kebijakan keuangan Negara sesuai dengan Kafasitasnya pemegang kekuasaan di Didepatemen Keuangan, karena ada orang-orang tertentu yang tidak bisa menghadapi sikap tegasnya maka dihabisilah dia, bisa kita bayangkan kalau seperti ini sikap mental Anngota Dewan Terhormat dalam mengatasi berbagai persoalan Bangsa ini, kepentingan Partai diatas segalanya, setelah SMI tidak lagi jadi menteri apa ada yang ribut lagi soal kasus Bank Century ?
Bisa kita analisa sendiri Kinerja Anggota Dewan yang Terhormat tersebut, kalau mereka ribut-ribut pastilah ada sesuatu kepentingan yang jadi target politik mereka, hal-hal yang harusnya mereka pikirkankan tidak mereka pikirkan, tapi yang seharusnya tidak mereka campuri mereka campuri, mau Dihormati tapi tidak bisa menjaga Kehormatan Jabatannya, berkonspirasi untuk sebuah kepentingan merekalah jagoasnnya, tapi berjuang untuk menyelamatkan kepentingan negara dan Bangsa mereka masih melihat keuntungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H