Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Profesi Gayus Lainnya...

22 Januari 2011   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12952267941562325228

[caption id="attachment_83572" align="alignright" width="336" caption="Foto:Koleksi pribadi"][/caption] Gayus manusia super heboh ini, betul-betul menggoncang Indonesia lewat kasusnya, bayangkan saja pegawai pajak hanya Gol III A, bisa menyita perhatian seluruh rakyat Indonesia hanya karena ulahnya, apa sebetulnya yang membuat gayus ini luar biasa, jelas gayus bukanlah pegawai negeri biasa seperti apada umumnya, menjadi bagian dari Mafia Pajak yang sudah merugikan negara, menurut logika gayus tidak hanya sendiri saja, mana ada Mafia tanpa jaringan dan anggotanya. Kepala PPATK Yunus Husein mengutarakan imformasi baru tentang Gayus yang cukup mencengangkan. Menurut Yunus, berdasarkan temuan PPATK, Gayus ternyata mempunyai Tiga Profesi yaitu, Pegawai Pajak, Pengusaha Pom Bensin dan Konsultan Pajak. Namun Yunus sendiri belum bisa menjelaskan berapa asset yang dimiliki oleh Gayus, "Kalau berapa jumlah assetnya, saya tidak tahu, laporan yang kami miliki hanya terkait profesi. demikian kata Yunus. (Hukumonline) Bisa dibayangkan kalau pegawai pajak sekelas Gayus saja bisa seperti itu, bagaimana dengan pegawai pajak yang levelnya diatas Gayus ? seharusnya kasus Gayus ini bisa dijadikan pintu pembuka kasus-kasus pajak dan manifulasi pajak lainnya, yang terjadi di Dirjen Pajak, banyak sekali keluhan para pengusaha yang merasa diperas oleh para petugas pajak. kalau Gayus saja bisa berprofesi sebagai konsultan pajak, tentu saja banyak pegawai pajak lainnya  yang juga merangkap sebagai konsultan pajak. Bisnis Pom Bensin bukanlah bisnis dengan investasi kecil, kalau pegawai pajak Gol III A bisa punya bisnis pom bensin, lantas pejabat pajak sekelas Dirjen bisa punya apa ? inilah penomena yang terjadi, pajak sebagai sumber pendapatan negara terbesar hanya memperkaya orang-orang tertentu, bahkan kabarnya dari 600 Triliyun pengahasilan pajak pertahun, hanya kurang dari 50 % nya yang masuk ke kas negara, lantas kemana menguap sisanya ? Kita betul-betul terhipnotis hanya pada kasus Gayus, padahal kasus-kasus seperti ini sudah menggurita sepanjang Dirjen pajak itu berdiri, penyalahgunaan pajak ini bukanlah kasus baru, pada pemerintahan sebelumnya mungkin lebih parah dari sekarang ini, beruntungnya kita di era keterbukaan ini, kita bisa secara transfaran melihat kasus ini, tidak seperti pada pemerintah sebelumnya. Sumber tulisan : http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt4d38956914100/komisi-iii-minta-satgas-dan-gayus-stop-saling-serang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun