Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kenapa Menulis di Kompasiana?

9 Oktober 2014   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:44 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saja, pada awalnya saya menulis di Kompasiana sebagai kompensasi untuk menghindari terlalu banyak menulis status di Facebook, agak tengsin rasanya mengotori Timeline teman-teman yang menjadi tautan. Alasan lainnya, karena terlalu besarnya hasrat untuk menulis, sehingga saya butuh wadah yang mampu menampung berbagai curahan hati, ide dan pemikiran saya tentang berbagai hal, ternyata Kompasiana mampu menjawab kebutuhan tersebut.

Memang menulis bukan saja untuk memenuhi kebutuhan diri kita sendiri, menulis adalah sarana untuk berbagi, berbagi pemikiran yang mungkin saja bermanfaat bagi orang lain. Meski pun di Facebok pun kita bisa menumpahkan segala uneg-uneg dan pemikiran, namun agak berbeda rasanya kalau hal itu kita tumpahkan dalam Blog Keroyokan seperti Kompasiana, menulis dengan 1000 karakter huruf di Facebook, tentu tidaklah senyaman menulis diblog keroyokan, interaksi yang dihasilkan mungkin saja sama, tapi tetap saja berbeda dalam suasana.

Meski pun sempat jeda hampir satu tahun, dalam rentang waktu lebih dari 4 tahun di Kompasiana, namun tidak ada yang berubah situasi dan kondisi yang dirasa, tetap nyaman meski pun terasa sepi dalam keramaian Kompasiana. Selama jeda kurang lebih satu tahun, saya hanya memanfaatkan Facebook sebagai sarana menuangkan pemikiran, namun sekarang ini saya mencoba kembali berkompasiana.

Selama Menjelang Pilpres dan Pilpres 2014, memang saya tidak ingin sama sekali menulis di kompasiana, karena saya sudah membayangkan, bahwa tulisan yang akan berseliweran pastilah akan didominasi konten politik, sementara saya sengaja menghindar dan tidak ingin terlibat secara emosional dalam atmosfir tersebut, karena memang sulit menjaga netralitas ditengah suasana hati yang penuh keberpihakan.

Untunglah banyak kanal yang tersedia di Kompasiana, sehingga banyak pilihan topik yang untuk dituliskan. Tidak menulis politik ditengah-tengah hingar bingar peristiwa politik terkini, tentunya nya perlu mempersiapkan mental menghadapi sepi ditengah keramaian, tapi semua itu berpulang kepada apa yang menjadi tujuan menulis di Kompasiana. Tantangan menulis diluar tema kebanyakan adalah sebuah keasyikan tersendiri, karena begitu apa yang kita posting pun mendapatkan apresiasi pembaca, tentulah itu sebuah penghargaan yang tak terhingga.

Pastilah setiap orang berbeda tujuan menulis di Kompasiana, bagi saya menulis di Kompasiana adalah sarana menumpahkan hasrat menulis, sambil terus mengasah kemampuan menulis, dan mengembangkan silaturahim pertemanan, serta berinteraksi dalam membaca dan menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun