Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Bulan Merah Saga"

9 Oktober 2014   05:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:47 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346703" align="aligncenter" width="300" caption=""][/caption]

"Bulan Merah Saga"


Bukanlah pertanda apa-apa

Kalau memang sudah waktunya

Bulan memerah darah berona saga

.

Kadang manusia mengaitkannya dengan berbagai peristiwa

Keberuntungan dan kemalangan sama saja

Bukanlah sebab bulan merah saga

.

Hendaklah dilihat padanya tanda-tanda kekuasaan

Tuhan yang maha berkuasa atas bumi dan langit

Serta isinya..dan manusia bukan mempersektukannya

.

Pada bulan merah saga

Disana tergambar jelas kekuasaan dan keesaannya

Dialah satu-satu Sang Pencipta..yang mengukir warna

Bulan menjadi merah saga..

.

Bulan merah saga bukanlah bulan yang berdarah

Bulan yang terluka karena amarah

Memang bulan sudah saatnya memerah

Sesuai dengan perputaran waktu

.

Mengaitkannya dengan sesuatu

Samahalnya dengan mempersekutu

Derita dan keberuntungan datang hanya soal waktu

Bukan karena bulan merah saga..

.


Jakarta, Oktober 2014


Salam - Ajinatha

Sumber foto : news.liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun