Mohon tunggu...
Ajinatha
Ajinatha Mohon Tunggu... Freelancer - Professional

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pengakuan Ibu

23 Desember 2014   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14192933962108936905

Rasa haru ibu menjawab permohonanku,

"Tidak ada yang harus ibu maafkan nak..karena memang tidak ada kesalahan yang selama ini kamu lakukan, ibu malah senang..karena kamu sudah banyak meringankan beban kami sebagai orang tua, Insha Allah..langkahmu akan ringan kedepan"

Pengakuan ibu aku yakini sebagai pemaafannya, aku pun bahagia menitikkan air mata, karena pengakuan itulah yang akan melapangkan jalan dan langkahku kedepan. Singkat cerita..istriku yang selama tiga bulan setelah pernikahan belum kunjung hamil, satu bulan setelah itu istriku hamil anak pertamaku. Hal ini semakin memotivasiku untuk lebih bersemangat dalam bekerja.

Jelas bukanlah karena aku mencuci kaki ibu sebabnya, tapi pengakuan dan ampunannyalah yang meringankan semua bebanku, air cucian kaki ibu hanyalah mediaku untuk memohonkan ampunannya, dan hal itu pulalah yang mendesaknya untuk mengeluarkan pengakuannya. Menempatkan diri dibawah kaki ibu, adalah caraku merefleksikan posisinya terhadapku, karena aku ingin memuliakannya jauh diatasku.

Pada setiap langkah perjuanganku

pada tetesan peluh keringat

ada harapanku ingin membahagiakanmu

Tapi lagi-lagi aku tak mampu..

Aku hanya bisa meringankan bebanmu

yang berat dalam membesarkanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun