Tes TOEFL? Mengapa Anda Membutuhkannya?
Apa ituJika Anda adalah seseorang yang terlahir di Indonesia, terlebih Anda tinggal di daerah-daerah dengan bahasa daerahnya yang kental (medog) tentunya akan cukup sulit untuk mengubah gaya bahasa tersebut saat Anda mempelajari bahasa Inggris. Apalagi mungkin Anda hanya keturunan atau blasteran Sumatra-Jawa, Jawa-Kalimantan, dan lain sebagainya. Bukan blasteran luar negeri dan tidak ada inggris-inggris-nya sama sekali!
Dalam hal ini harus Anda akui bahwa Anda bukan penutur asli bahasa Inggris. Tapi bukan berarti kita tidak boleh berpikir untuk belajar di negara berbahasa Inggris. Nah agar bisa mewujudkan mimpi untuk belajar ke luar negeri mungkin Anda pernah mendengar tentang tes yang disebut “TOEFL”. Apa itu TOEFL? Jika di ulasan sebelumnya kita sudah pernah membahas apa itu TOEFL, maka kali ini kita akan menggali lebih jauh tentang tes TOEFL dan semua yang perlu kita ketahui serta mengapa kita membutuhkannya. Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari Anda simak ulasan berikut ini sampai habis!
Apa itu tes TOEFL?
Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, TOEFL adalah singkatan dari Test Of English as a Foreign Language. Pada umumnya mereka yang mengambil TOEFL adalah mereka yang ingin kuliah di universitas atau sekolah pascasarjana di luar negeri. Tapi dalam hal ini, siapa pun yang butuh menunjukkan penguasaan bahasa Inggris untuk tujuan akademis dapat mengambil TOEFL. Ini termasuk siapa saja yang mendaftar ke sekolah menengah asing, program pertukaran, community college, atau untuk visa pelajar.
Tes TOEFL berfokus pada bagaimana bahasa Inggris digunakan dalam lingkungan akademik, itulah sebabnya sekolah dan universitas menggunakan skor TOEFL untuk tujuan penerimaan. Dalam tes TOEFL bahasa yang digunakan adalah bahasa formal, akademik dan kosakata tingkat tinggi dalam bahasa Inggris, jadi bukan sekedar bahasa Inggris biasa seperti yang banyak diterapkan anak-anak gaul Jaksel ya!
Apa yang Diujikan dalam Tes TOEFL?
Tes TOEFL terdiri atas 4 bagian atau sesi ujian, biasanya keempat tes tersebut harus diselesaikan dalam waktu 4,5 jam. 4 bagian atau sesi tes tersebut adalah: Reading, Listening, Speaking, dan Writing.
a. Sesi 1: Reading
Pada sesi ini bentuk soal akan diberikan dalam format pilihan ganda. Setiap bagian bacaan akan memiliki 3 atau 4 bagian tertulis dengan 12-14 pertanyaan untuk setiap bagian. Pada sesi ini soal-soal yang diujikan dapat berupa topik akademik apa pun, termasuk sains, sejarah, atau sastra.
b. Sesi 2: Listening
Pada sesi ini soal yang diberikan juga sepenuhnya adalah pilihan ganda. Setiap sesi akan mencakup 4 hingga 6 narasi dengan masing-masing 6 pertanyaan dan 2 atau 3 percakapan dengan masing-masing 5 pertanyaan.
c. Sesi 3: Speaking
Pada sesi ini, soal yang akan Anda hadapi akan sedikit lebih rumit daripada 2 sesi sebelumnya. Tapi untungnya, setiap sesi akan selalu mengikuti pola yang sama, jadi Anda bisa mempersiapkan diri untuk itu.
Selanjutnya, dalam sesi Anda akan mendapatkan 6 perintah atau "task". 2 task pertama akan independen dan meminta Anda untuk berbicara tentang pikiran dan pengalaman Anda sendiri. 4 task terakhir akan menjadi tugas terintegrasi, di mana Anda harus menjawab pertanyaan berdasarkan percakapan atau teks tertentu.
Independent Speaking Task (Task 1 - 2)
- Task 1 berisi pertanyaan tentang minat atau pemikiran Anda dari topik tertentu.
- Task 2 berisi pertanyaan tentang pendapat Anda dari 2 opsi yang diberikan.