Mohon tunggu...
Aji Muhawarman
Aji Muhawarman Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sehat.sehat.sehat...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Batu, Kota Wisata Nomor Satu [bagian 1 dari 2]

4 Januari 2016   18:32 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:16 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Satwa memiliki bangunan tersendiri yang terpisah dari area bonbin. Dari luar mudah dikenali dari bentuk bangunannya yang megah. Pada bagian depan bangunan terlihat 6 pilar besar yang menopang gedung. Tanda lainnya adalah bangunannya diapit oleh dua patung gajah besar. Masuk ke dalam anda akan menyaksikan kumpulan hewan yang diawetkan dan dijadikan diorama. Tidak begitu menarik menurut saya. Yang cukup membedakan adalah koleksi fosil dinosaurus, mammoth/gajah purbakala dan beruang kutub. Semua hewan yang dipajang benar-benar hewan asli yang diawetkan!

[caption caption="Suasana dalam museum satwa"]

[/caption]

[caption caption="Museum Satwa Jatim Park 2"]

[/caption]

 

Kesan saya untuk JP2 ini adalah tempat wisata yang sangat edukatif. Taman ini merupakan perpaduan antara Bonbin Ragunan, Taman Safari Cisarua dan Seaworld Ancol, namun dalam dimensi yang lebih kecil. Edukasi yang diberikan dikemas secara kreatif dan informatif sehingga membuat orang tertarik untuk mengetahuinya, istilahnya bikin kepo. Contohnya banner-banner yang berisikan beragam jenis mata hewan yang mengajak pengunjung untuk menebak hewan berdasarkan bentuk matanya. Satu lagi kesan saya adalah, tempat ini sangat cocok bagi para fotografer atau para selfier yang senang narsis dan sangat eksis di media sosial semisal facebook, path, atau instagram karena begitu banyak obyek gambar yang keren. This place is so path-able and instagram-able! ;))

Butuh waktu hampir setengah harian untuk menjelajahi seluruh JP2 (5 jam), cukup meletihkan kami semua. Tapi saat itu waktu masih menunjukkan pukul 18.00 dan masih tersisa sedikit tenaga pada kami. Lokasi berikutnya yang kami tuju adalah BNS. Kebetulan lokasinya juga tidak berjauhan, kurang lebih 500 meter. Hanya saja karena saat itu kami tidak menggunakan kendaraan sendiri dan kondisi jalanan macet, akhirnya kami putuskan menggunakan jasa ojek. Di pintu keluar JP2 cukup banyak ojek berseliweran dan ongkosnya terhitung murah ketimbang di Jakarta (selain ojek online), hanya 10 ribu rupiah/motor.

BNS ini layaknya taman hiburan yang sebagian besar berisi permainan untuk anak-anak seperti yang ada di dunia fantasi Jakarta. Ada alternatif jenis tiket, satuan atau terusan, yang satuan seharga 35 ribu, yang terusan seharga 100 ribu rupiah. Sejujurnya tidak ada yang istimewa di tempat ini selain adanya taman lampion. Di tempat ini jadi tempat yang tepat untuk berfoto ria. Koleksi lampionnya unik dan cantik, ada yang menyerupai hewan, bunga dan bangunan. Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 dan kami pun memutuskan untuk pulang, kembali ke hotel.

[caption caption="Taman lampion di BNS"]

[/caption]

Sekian dulu kisah petualangan hari pertama di Kota Wisata Batu. Hari yang sungguh melelahkan, mengingat kami baru saja tiba di Batu setelah perjalanan panjang menuju Malang dan hanya singgah sebentar di hotel, terus langsung mendatangi 2 lokasi tersebut. Masih ada beberapa tempat wisata yang tidak kalah menariknya yang kami kunjungi selama 2 hari selanjutnya. Tunggu tulisan saya berikutnya ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun