Kasus Ahok sebenarnya merupakan kasus kompleksitas , dimana semua hal menjadi satu dalam bentuk kebencian pada satu orang yang bernama Ahok, yang mana sifat dasar sebagai pribadi yang tegas, keras dan jujur menjadi momok bagi sebagian pejabat korup di lingkungan pejabat pengprov DKI. Dia tidak bisa membedakan dimana harus bicara lembut dan dimana harus bicara keras yang cenderung kasar ditelinga pejabat-pejabat DKI ,bahkan terhadap anggota DPRD DKI.Â
Dengan sifat yang lugas dan terkesan menantang membuat banyak orang yang menjadi sakit hati dan tidak menyukainya.. Salah satu bentuk transparari birokrasipun coba ia lakukan , dengan menggunggah setiap rapat dan pidatonya kedalam youtube, yang mana ini banyak mendapat respon positif bagi sebagian penduduk DKI yang menginginkan Jakarta yang lebih baik.Â
Akan tetapi disinilah menjadi blunder bagi dirinya sendiri, kesalahan dia dalam mengungkit ayat Al Quran yang sebenarnya bukan menjadi wilayahnya atau bidangnya membuat jutaan umat Islam menjadi marah. Walaupun sebenarnya dia sudah minta maaf dan menyanggah telah menghina agama, banyak umat Islam yang merasa tersinggung dan melakukan demo besar-besaran menuntut Ahok dipenjara.Â
Ahok telah melakukan kesalahan entah disengaja atau tidak dia telah melakukan kesalahan dengan mengutip ayat Al Quran , apalagi kapasitas dia sebagai Gubernur dan Pemimpin yang tidak  disukai oleh sebagian warga dan pejabat DKI karena berbagai kebijakannya.
2. Sikap Ma'ruf Amin
Disaat kasus Ahok mencuat , banyak tekanan yang diterima oleh Ma'ruf Amin melalui lembaga MUI yang dipimpinnya untuk mengeluarkan Fatwa yang menyatakan Ahok telah menista agama dan Ulama. Hal ini banyak diminta oleh para ulama-ulama hampir diseluruh daerah, dan akhirnya keluarlah fatwa yang menyatakan bahwa Ahok telah menistakan Agama dan Ulama.Â
Ada beberapa pertimbangan yang mungkin diambil oleh Ma'ruf Amin pada saat itu. Yang pertama adalah kesalahan fatal Ahok yang mengutip ayat Al Quran dalam pidatonya padahal dia bukan orang Islam, kedua mengeluarkan kata-kata "Dibodohi" yang mana ini adalah sesuatu yang tidak pantas digunakan dalam penggunaan ayat suci Al Quran, dan ketiga adalah MUI adalah lembaga Ulama terbesar di Indonesia dan merupakan representasi Ulama seluruh indonesia terutama Umat Islam, sehingga dalam keputusannya harus mengedepankan keinginan dan kemashalatan umat Islam . Lalu apa jadinya jika MUI tidak mengelurkan fatwa tersebut ? tentu akan menimbukan banyak polemik di kalangan umat Islam sendiri.
Jadi kesimpulan yang bisa diambil adalah Ahok telah melakukan kesalahan baik itu disengaja atau tidak, telah menyinggung hati sebagian besar umat Islam di Indonesia ( entah dia benar-benar menistakan atau tidak, hanya Allah SWT yang tahu ).Â
Ahok sudah menjalankan kewajibannya dengan masuk kedalam tahanan penjara, dan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi dia sebagai pejabat/politikus yang ingin survive di perpolitikan Indonesia dengan tidak menyinggung hati komunitas terbesar yakni umat Islam.Â
Sedangkan Ma'ruf Amin sudah melakukan tugasnya dengan baik menjadi wakil umat Islam di seluruh Indonesia dengan mengeluarkan fatwa penista agama dan ulama yang harus dia keluarkan demi keutuhan umat Islam di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H