Mohon tunggu...
Junaedi Malik Ibrahim
Junaedi Malik Ibrahim Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis pemula

KTP makassar , Tinggal di Jakarta , Bekerja di sekolah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Hanyalah Seorang Manusia

6 Mei 2018   22:56 Diperbarui: 6 Mei 2018   22:56 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terkadang aku berpikir

Siapakah diriku ?

Apakah aku ini ciptaan atau sang Pencipta ?

Karena sering aku lupa darimana aku berasal

Karena sering aku merasa seperti sang Pencipta

Aku yang sombong dan keras kepala

Aku yang angkuh dan penuh amarah

Aku yang suka menuduh dan memendam rasa benci

Aku yang selalu diliputi kegelisahan diri di usia tuaku

Aku yang lupa bahwa aku ini hanyalah ciptaan

Aku seakan tidak menyadari bahwa "Kitab Suci"

Ditulis dengan bahasa Tuhan

yang dipahami secara penuh dan sempurna oleh Tuhan sendiri

Aku yang hanyalah ciptaan tidak akan sanggup memahami Bahasa Tuhan

Tulisan Tuhan , dan Perintah Tuhan secara sempurna.

Karena aku sendiri sering tidak mengetahui

Apa kemauanku sendiri ?

Apa kemauan orang-orang disekelilingku ?

Apa yang terjadi besok ?

Kapan kematianku khan menjelang ?

Apalagi benar-benar memahami tentang diriMU

Sang pencipta dan yang maha besar.

Tuhan jadikanlah aku  manusia yang IKHLAS

Seikhlas-ikhlasnya percaya pada KUASA-MU

Yang mana tidak mendahului Engkau dengan prasangka burukku

yang  tidak mendahului Engkau dengan membenci sesamaku

yang tidak memandang bahwa aku yang paling BENAR

Semoga aku tidak menggunakan namaMU

Untuk kepentingan diriku dan membuat namaku menjadi TERMASYUR

Karena aku ini hanya manusia

Yang hina dan masih memiliki sifat manusia yang tidak jauh dari DOSA

Semoga Engkau memberiku niat yang TULUS dan IKHLAS

Bukan MOBIL MEWAH , JABATAN, KETENARAN , dan PUJIAN manusia

TUHAN jadikanlah aku manusia IKHLAS sesuai KEHENDAK-MU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun