Hal itu yang di ucapkan seseorang saat melihat saya kebingungan mencari sandal jepit.Sandal jepit itu raib saat saya menjalankan shalat Jum'at. Rasa jengkel menggelayut dalam hati, bagaimana mungkin saya jalan dengan telanjang kaki, dengan jarak yang lumayat jauh yang harus ku tempuh, pikirku saat itu. Selain itu, mereka (jamaah masjid,red) hanya menyindir atau tersenyum saat melihat saya kebingungan.Ssandal jepit itu baru saya beli beberapa hari yang lalu, bukan merk swa***, atau sandal yang umum yang ada di mesjid tapi sandal itu beda, sandal hijau kesayangan saya dengan bentuk yang beda mirip sandal pantai yang sekarang ngetrend dipakai.
Saat itu juga, muncul pemikiran untuk mengambil sandal milik orang lain. Tapi pemikiran itu tidak terlaksana karena memang saya orangnya baik hati dan tidak mau di keroyok orang gara-gara ikut-ikutan menyolong sandal orang. Bayangkan pada saat kita mengambil sandal orang dan orang itu di belakang kita, apa jadinya saya nanti. Selain itu juga ukuran kaki saya yang big size, ukuran besar yang jarang sandal jepit cocok bagi saya, minimal ukuran 44.
Heran dalam hati , masjid tempat orang ibadah, minta pengampunan dosa, malah ada oknum yang menyempatkan untuk melakukan aksi ini diluar ketidaktauan atau kesengajaan untuk melakukannya. Kalau tidak sengaja pastinya ada sandal yang mirip dengan sandal saya di pelataran masjid tersebut. Wallahualam, semoga saya tetap tabah,hhehehehe
Bagaimana dengan Anda apakah pernah melakukannya????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H