Program P-5 pada kelas 11 dilaksanakan dua kali yaitu pada tahun 2024 atau semester ganjil dan semester genap. Kelas 11 ini telah melaksanakan program P-5 satu kali pada tahun 2023 dengan tema Suara Demokrasi. Pada tahun ini, pihak sekolah dan tim P5 SMK Negeri 6 Malang memilih tema untuk kelas 11 yaitu tema Rekayasa Teknologi. Dipilihnya tema ini karena lingkungan sekolah yang keterbatasan pada sarana fasilitas menjadikan warga sekolah dapat membuat dan merancang solusi desain sekolah yang diimpikan dengan beberapa inovasi-inovasi. Tema ini berisi materi pembelajaran IPAS yang digabungkan dengan topik Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan kegiatan berbasis proyek dan memiliki manfaat bagi lingkungan sekolah ataupun setiap tempat tinggal peserta didik. Â IPAS integrasi dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam kurikulum merdeka (Syam, M. S. A., Erwing, & Muliana, 2024).
Pada implementasi program P-5 SMK Negeri 6 Malang di kelas 11, berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Dalam Rekayasa Teknologi ini, kelas 11 diberikan materi terkait inovasi-inovasi yang akan dibuat seperti vertikal hidroponik, alat pendeteksi asap otomatis, alat penyiram tanaman otomatis dan lampu otomatis. Vertikal hidroponik merupakan alat penyubur tanaman yang disusun secara vertikal atau posisi berdiri dengan struktur bertingkat. Vertikal hidroponik ini sangat berguna ditempatkan pada ruangan terbatas (Ratnaningsih, L., dkk., 2024). Alat pendeteksi asap otomatis merupakan alat detektor yang beroperasi otomatis dengan mendeteksi asap di suatu ruangan. Alat ini berguna untuk mencegah adanya asap rokok di ruangan dan dapat mencegah terjadinya kebakaran (Kalbuana, N., & Kurnianto, B., 2024). Alat penyiram tanaman otomatis merupakan alat yang beroperasi dengan pendeteksi sensor dan sambungan ke pompa air yang dijalankan secara otomatis (Jusmi, F., dkk, 2021). lampu otomatis merupakan lampu yang menyala dan mati secara otomatis yang dijalankan melalui sensor khusus (Romadon & Maryam, E., 2019). Dari hasil membuat keempat inovasi tersebut, setiap kelas 11 memiliki desain-desain yang berbeda dan unik. Namun, sebagian peserta didik kelas 11 merasa keberatan terhadap kegiatan penugasan proyek berupa membuat inovasi-inovasi tersebut.
Pengerjaan tugas proyek pada tema rekayasa teknologi untuk kelas 11 dilaksanakan di sekolah dan di rumah masing-masing. Penugasan proyek tersebut dikerjakan secara berkelompok dan setiap kelas memiliki tiga kelompok. Setiap kelas pembagian tugas proyeknya berbeda-beda tetapi tugas proyek membuat vertikal hidroponik wajib dikerjakan. Karena tim P5 SMK Negeri 6 Malang sendiri sangat membutuhkan inovasi pada lingkungan hijau terutama pada tanaman-tanaman yang ada di sekitar sekolah. Penulis mengawasi beberapa kelas 11 yang diberikan tugas dari tim P5 SMK Negeri 6 Malang untuk diisi dan jalannya aktivitas program P-5 dapat berjalan lancar. Penulis mengisi kelas 11 TPm 3, 11 TITL 2, 11 SIJA 1, 11 TAB 2, 11 TITL 3, 11 TITL 1 dan 11 TKJ 2 dalam implementasi program P-5 tema rekayasa teknologi.Â
Program P-5 pada kelas 10 dilaksanakan dua kali di tahun 2024. Tema yang diambil yang diimplementasi sekolah ke kelas 10 yaitu tema Kearifan Lokal dan Keberkerjaan. Tema keberkerjaan merupakan tema yang mempelajari tentang dunia kerja atau bisnis. Tema ini diajarkan pada peserta didik di lembaga pendidikan formal termasuk pada SMK. Pihak sekolah dan tim P5 SMK Negeri 6 Malang memilih tema ini kepada kelas 10 yang dinamakan dengan Aksata Kribo (Kerja Ikhlas Bantu Orangtua). Tentunya, tema ini dilaksanakan secara lancar tanpa hambatan. Sebelum pelaksanaan program P-5 tema keberkerjaan, peserta didik kelas 10 diperintahkan untuk mengisi formulir yang telah disediakan oleh tim P5 SMK Negeri 6 Malang. Selanjutnya, formulir yang telah diisi peserta didik kelas 10 dikumpulkan kepada tim P5 SMK Negeri 6 Malang dan siap untuk melaksanakan program P-5 kedua untuk kelas 10.
Mahasiswa asistensi mengajar juga ikut serta dalam program P-5 ini menjadi guru piket dan mengisi jadwal piket guru pamong dalam mengawasi jalannya program P-5 di kelas 10. Penulis diberikan wewenang untuk mengawasi kelas 10 TKJ 2 pada saat mengisi jadwal piket guru pamong. Peserta didik kelas 10 diberikan tugas berupa gambaran yang akan dijalankan membantu kerja orang tua dari awal sampai praktek. Untuk praktek sendiri, peserta didik kelas 10 dilaksanakan di tempat kerja orang tua masing-masing dan proses pembelajaran di sekolah diliburkan. Pada saat diliburkan, peserta didik kelas 10 diberikan tugas untuk mempraktekkan dan merekam kegiatan apa saja saat membantu pekerjaan orang tua masing-masing.
Pada penjemputan mahasiswa asistensi mengajar di SMK Negeri 6 Malang, penulis dengan mahasiswa lainnya melakukan persiapan dengan membuat alur pelaksanaan proses penjemputan yang diadakan di aula SMK Negeri 6 Malang dan membeli sejumlah oleh-oleh untuk pihak sekolah. Oleh-oleh yang dibeli berupa vandel, buah-buahan yang telah dipaket di keranjang dan oleh-oleh bagi masing-masing guru pamong. Oleh-oleh tersebut berdasarkan mahasiswa yang diampu guru pamong, seperti penulis dengan mahasiswa pendidikan sejarah membelikan oleh-oleh kepada ibu Dra. Sudarwati, M.Si sebagai bentuk kenangan. Ketiga oleh-oleh yang diberikan dari mahasiswa asistensi mengajar tersebut untuk sebagai bentuk rasa terima kasih telah membimbing menjadi calon pengajar yang baik dan tenaga kependidikan di lembaga pendidikan formal khususnya SMK Negeri 6 Malang. Mahasiswa asistensi mengajar juga membuat media pembelajaran sebagai pendukung dalam proses pembelajaran berlangsung. Penulis dengan mahasiswa pendidikan sejarah membuat scrapbook dengan tema peninggalan kerajaan hindu-buddha di sekitar Malang dengan ukuran kertas A3. Peninggalan tersebut seperti Candi Jago, Candi Kidal, Candi Songgoriti, Candi Srigading dan lain sebagainya. Media pembelajaran ini telah diuji coba pada kelas 10 TAB 1 dan 10 TAB 2. Selanjutnya, media pembelajaran ini diserahkan kepada pihak sekolah yang kedepannya digunakan sebagai media pembelajaran dalam mendukung pembelajaran Sejarah Indonesia.Â
Selain itu, mahasiswa asistensi mengajar juga melakukan perpisahan dengan warga sekolah seperti peserta didik yang diajar dan tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan tersebut meliputi karyawan humas, kurikulum, kesiswaan, tim P5 sekolah dan lain sebagainya. Dari peserta didik yang diajar mahasiswa asistensi mengajar, sebagian memberikan bingkisan hadiah sebagai kenang-kenangan dan bentuk rasa sayang terhadap mahasiswa asistensi mengajar yang telah berjuang memberikan ilmu pengetahuan pada saat pembelajaran berlangsung. Penulis dan mahasiswa asistensi mengajar mengapresiasi kinerja sekolah dan berterimakasih kepada SMK Negeri 6 Malang sebagai mitra sekolah kampus Universitas Negeri Malang yang telah menerima program kurikulum merdeka khususnya program Asistensi Mengajar (AM) dari tahun ke tahun. Â
DAFTAR RUJUKAN
Jusmi, F., dkk. (2021). Pengenalan Alat Penyiram Tanaman Otomatis Bagi Penjual Tanaman Hias Di Kota Palopo. Jurnal Abdimas Indonesia, 1(2), 14-18.
Kalbuana, N., & Kurnianto, B. (2024). Desain Sistem Deteksi Asap Berbasis Sensor Mikrokontroler Sebagai Upaya Pencegahan Kebakaran: Design of Microcontroller Sensor-Based Smoke Detection System as an Effort for Fire Prevention. MALCOM: Indonesian Journal of Machine Learning and Computer Science, 4(1), 266-272.