[caption id="attachment_320254" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi by Google.com"][/caption]
Apakah Anda menonton acara Apa kabar Indonesia Pagi di TvOne dua hari yang lalu?
Ada kejadian menarik yang dilontarkan oleh pakar komunikasi sekaligus pengamat politik Prof. Tjipta Lesmana. Kejadian itu berawal ketika Arif Fadil (Presenter) menanyakan perihal sosok Jokowi dan Jusuf Kalla bila disandingkan sebagai Capres dan Cawapres. Dengan lantang Guru Besar Ilmu Komunikasi Pelita Harapan ini mengatakan, "Jokowi itu miskin pengalaman, zero alias nol besar." ungkapnya sembari melingkarkan telunjuk dan jempolnya, membentuk angka nol. Dialog yang juga dihadiri pakar komunikasi, Efendi Gazali dan pengamat charta politica, Yunarto Wijaya, berjalan alot. Asumsi ketiganya benar-benar brilian. Analisa yang sama-sama pedas. Sayangnya, hanya Prof. Tjip-lah yang blak-blakan mengungkapkan setiap pertanyaan.
Selain menyebut Jokowi masih "anak bawang" di dunia politik, Prof. Tjip. juga berpendapat bahwa, "Tak mungkin PDI-P mengangkat JK jadi pendamping Jokowi. Itu karena JK sudah malang-melintang dan punya pengalaman banyak. Jika Jokowi sama JK, bisa di pites (gencet) nanti Jokowi." tutur Penulis Buku Dari Soekarno Hingga SBY itu.
Seorang Profesor Doktor Tjipta Lesmana, MA, saja bilang begitu? Bagaimana dengan Anda?
Ketua Komite Banding Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2057-pengamat-yang-berani-bersuara
Copyright © tokohindonesia.com
Ketua Komite Banding Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2057-pengamat-yang-berani-bersuara
Copyright © tokohindonesia.com
Ketua Komite Banding Pemilihan Ketua Umum PSSI 2011
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2057-pengamat-yang-berani-bersuara
Copyright © tokohindonesia.com
Ilmu Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan ini
Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2057-pengamat-yang-berani-bersuara
Copyright © tokohindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H