Mohon tunggu...
Juniar Putra Ajie
Juniar Putra Ajie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mengabadikan sunset dan pemandangan alam yang menurut saya aesthetic

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Tahun Baru (GANJITSU) Bagi Masyarakat Jepang

10 Oktober 2024   10:25 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:24 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ihttps://www.nippon.com/es/ncommon/contents/features/107924/107924.jpgnput sumber gambar

Bagi masyarakat Jepang, merayakan pergantian tahun adalah hal yang sangat dinanti-nanti oleh banyak kalangan, hampir sama dengan tradisi di beberapa negara, yang membuat perayaan tahun baru di Jepang menjadi berbeda dan lebih bermakna adalah beragamnya tradisi maupun cara untuk menyambut tahun baru, Ganjitsu (perayaan tahun baru dalam Bahasa Jepang) juga dapat diabadikan sebagai momen berkumpulnya sanak saudara maupun keluarga yang sudah lama tidak berjumpa untuk saling melepas kerinduan.

Masyarakat Jepang juga melakukan beberapa tradisi lain seperti Nengajo (tradisi mengirim kartu ucapan kepada sanak saudara, kolega maupun teman yang berisi doa, harapan untuk tahun yang akan datang) kartu ucapan ini mirip dengan kartu pos, namun yang membuatnya berbeda dan unik adalah cara menghiasnya dengan menambahkan gambar ataupun kaligrafi,  desain dari kartu ucapan ini kebanyakan menggunakan zodiak cina seperti sapi, harimau, tikus, dll serta elemen lainnya yang berkaitan dengan tahun baru seperti bunga sakura dan pemandangan musim dingin, dengan saling mengirim kartu ucapan tahun baru yang berisi harapan maupun doa, tradisi ini dinilai sebagai salah satu bentuk penghormatan ataupun cara untuk menjaga hubungan baik antar keluarga, kolega maupun teman.  Hatsumode (masyarakat Jepang berkumpul dan mengunjungi Kuil atau Altar Shinto) hal ini merupakan kunjungan pertama dalam tahun baru masyarakat Jepang juga berdoa dan menuai banyak harapan seperti kesehatan, keberuntungan, kebahagiaan tidak hanya masyarakat Jepang saja yang tertarik dengan Hatsumode, banyak turis dari berbagai belahan dunia yang ikut merayakan tahun baru di Jepang dengan mengunjungi Kuil atau Altar Shinto untuk berdoa maupun mengabadikan momen. Osechi-ryori (makanan yang khusus disiapkan pada saat menyambut tahun baru) Osechi-ryori biasa disajikan dalam bentuk Jubako (kotak bertingkat), makanan ini banyak mengandung simbolis seperti kekayaan, keberuntungan dan kesehatan. Kagamimochi (penyajian dua bulatan mochi (pasta ketan) diatas tatakan ataupun piring) menyajikan mochi dengan ukuran yang berbeda-beda, ukuran yang lebih besar akan digunakan sebagai fondasi untuk membentuk seperti piramida mochi polos tanpa isian atau campuran apapun, terkadang pada puncaknya diberi hiasan jeruk mandarin (daidai) ini merupakan penghormatan dan rasa terimakasih kepada dewa, serta harapan untuk keberuntungan dan berkah selama tahun baru, keunikan dari tradisi ini adalah adanya sesi penghancuran piramida mochi yang sudah disusun dan dipersembahkan untuk dewa, penghancuran ini bertujuan untuk mengambil keberkahan yang telah dihimpun selama periode penyimpanan, biasanya piramida mochi yang sudah dihancurkan/dirobohkan dapat langsung dinikmati atau dimasak.

Di era globalisasi dan segalanya yang serba modern, hal yang patut ditiru dari kebiasaan masyarakat Jepang dalam merayakan Ganjitsu (perayaan tahun baru) adalah mereka selalu menjunjung tinggi nilai-nilai serta aspek kebudayaan maupun tradisi yang sudah menjadi identitas asli masyarakat Jepang itu sendiri, mereka tetap mempertahankan nilai-nilai serta makna dari setiap perayaan maupun tradisi tanpa mendestorsi nilai-nilai asli dari suatu tradisi tersebut.  

Masyarakat Jepang juga memanfaatkan momen Ganjitsu (perayaan tahun baru) dengan berburu diskon besar-besaran Fukubukuro (kantong keberuntungan) diberbagai toko maupun pusat perbelanjaan yang merupakan kesempatan langka yang tidak boleh dilewatkan, ini juga yang membuat perayaan tahun baru sangat dinantikan oleh masyarakat Jepang. Selain diskon dibeberapa toko maupun pusat perbelanjaan, beberapa tempat wisata maupun hotel juga mengadakan diskon khusus tahun baru atau diskon berkelanjutan dari natal, ini menjadi incaran masyarakat Jepang untuk sekadar menghabiskan waktu dengan keluarga ataupun pasangan seperti menikmati indahnya salju di Hokkaido.

Selain beberapa diskon yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jepang, perayaan Ganjitsu (perayaan tahun baru) masyarakat Jepang juga disuguhkan dengan pertunjukan kembang api, dibeberapa kota seperti Osaka maupun Yokohama sering menyambut Ganjitsu (perayaan tahun baru) dengan mengadakan pertunjukan kembang api spektakuler yang pastinya dapat menjadi hiburan yang dinantikan setiap tahunnya bagi masyarakat Jepang itu sendiri. Pertunjukkan kembang api yang diadakan dibeberapa kota tersebut juga dapat menjadi daya tarik wisatawan, ini adalah salah satu cara masyarakat Jepang untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Jepang pada turis asing yang kebetulan berkunjung untuk sekadar menikmati Ganjitsu (perayaan tahun baru) di Jepang.

Bagi masyarakat Jepang sendiri, Ganjitsu (perayaan tahun baru) adalah pembuka bagi awalan baru dan masyarakat Jepang berbondong-bondong berdoa, membuat harapan serta memanjatkan rasa syukur untuk berakhirnya tahun serta menyambut awalan baru yang harapannya penuh dengan berbagai keberuntungan serta kebahagiaan juga dapat menjaga hubungan baik antara sanak saudara, keluarga maupun teman dan orang terkasih, awalan inilah yang akan membuka berbagai tradisi dan perayaan dibulan-bulan mendatang, dengan berakhirnya Ganjitsu (perayaan tahun baru) masyarakat Jepang pastinya akan Kembali kepada rutinitas masing-masing, tetapi nilai dan makna dari Ganjitsu (perayaan tahun baru) inilah yang membuat masyarakat Jepang selalu memaknai dan menjadikan Ganjitsu (perayaan tahun baru) sebagai refleksi maupun  resolusi untuk menjadi pribadi yang lebih baik ditahun yang akan datang maupun yang sudah berlalu. Nilai-nilai kehidupan yang terkandung didalamnya juga menyertai setiap kegiatan ataupun aktivitas masyarakat Jepang itu sendiri, seperti kembali kepada tradisi harian, beberapa komunitas kebudayaan yang turut serta dalam perayaaan tahun baru ini juga pastinya akan Kembali pada rutinitas sehari-hari seperti persiapan untuk perayaan musim dingin dikarenakan perayaan tahun baru yang sudah usai, hubungan anatar sanak saudara, keluarag, kolega maupun orang terkasih yang pastinya akan semakin erat dan penuh dengan makna.

Author of this article : 

Juniar Putra Ajie

Japanese Literature and Languange

Faculty of Humanities

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun